Bahkan ada pohon Kurma yang berukuran tingginya hanya setengah meter, tapi sudah berbuah dan lebat.
Pohon Kurma kalau ingin berbuah, terang Alman, mesti dikawinkan.
Ketika melihat pohon Kurma jenis Sukari, menurut Alman, seandainya temperatur di sana kurang dari 40 derajat celcius, maka buahnya tidak akan bagus seperti di Mekkah.
Untuk itu, buah Kurma tahun ini di Mekkah, kiranya akan lebih bagus bila dibandingkan dengan produksi tahun lalu.
Selanjutna, Alman dan Irlan melihat pohon Kurma jenis Ajwa Aliyah. Kenapa disebut Kurma Ajwa Aliah? Karena ditanam di tanah Harom dan diyakini bisa mengobati yang kesurupan, terhindar dari sihir dan racun.
Kurma Ajwa itu banyak jenisnya, tapi kalau ditanamnya bukan di tanah Harom, khasiatnya beda. Karena ini tanah Harom dan berada di komplek mesjid, jadi boleh dimakan.
Kurma Ajwa itu, kata Alman, awalnya berwarna merah, kalau sudah matang warnanya jadi hitam. Saat Alman mencicipinya, katanya, tingkat kesegarannya lain dari biasanya.
Kurma Ajwa kesukaan Nabi itu ternyata warnanya merah dan kalau sudah matang jadi hitam.
Ketika makan Kurma yang belum matang, kata mereka, rasanya sepet.