Cara Sholat Tahajud Ala Abu Bakar dan Umar Bin Khattab, Dimulai di Awal Malam Sempurnakan di Sepertiga Akhir

- 7 Juni 2022, 02:00 WIB
Sholat tahajud efektif dilakukan di awal waktu dan disempurnakan di sepertiga malam terakhir.
Sholat tahajud efektif dilakukan di awal waktu dan disempurnakan di sepertiga malam terakhir. /Pixabay/chiplanay/


DESKJABAR
– Bagaimana sholat tahajud yang dilakukan oleh Rasulullah SAW, Abu Bakar dan Umar?

Sholat tahajud yang merupakan ibadah sunat yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW memiliki keutamaan yang sangat besar.

Sholat tahajud dilakukan pada malam hari selepas melaksanakan sholat isya. Waktunya  membentang sampai datang waktu shubuh.

Namun Rasulullah SAW lebih menganjurkan agar sholat tahajud dilaksanakan pada sepertiga malam terakhir karena pada waktu itu Allah SWT turun ke langit dunia untuk memberikan pengampunannya.

Baca Juga: Liburan di Bandung Yuk Bestie, Cek 10 Objek Wisata Instagramable Ciwidey dan Lembang, Info Tiket Masuk

Sholat tahajud yang dilakukan oleh Rasulullah SAW berdasarkan hadits dari ibunda Aisyah dilakukan dalam sebelas rakaat.

حَدَّثَنَا أَبُو الْيَمَانِ قَالَ أَخْبَرَنَا شُعَيْبٌ عَنْ الزُّهْرِيِّ قَالَ حَدَّثَنِي عُرْوَةُ أَنَّ عَائِشَةَ أَخْبَرَتْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يُصَلِّي إِحْدَى عَشْرَةَ رَكْعَةً كَانَتْ تِلْكَ صَلَاتَهُ تَعْنِي بِاللَّيْلِ فَيَسْجُدُ السَّجْدَةَ مِنْ ذَلِكَ قَدْرَ مَا يَقْرَأُ أَحَدُكُمْ خَمْسِينَ آيَةً قَبْلَ أَنْ يَرْفَعَ رَأْسَهُ وَيَرْكَعُ رَكْعَتَيْنِ قَبْلَ صَلَاةِ الْفَجْرِ ثُمَّ يَضْطَجِعُ عَلَى شِقِّهِ الْأَيْمَنِ حَتَّى يَأْتِيَهُ الْمُؤَذِّنُ لِلصَّلَاةِ

Telah menceritakan kepada kami Abu Al Yaman berkata: telah mengabarkan kepada kami Syu'aib dari Az Zuhri berkata: telah menceritakan kepadaku 'Urwah bahwa 'Aisyah mengabarkan kepadanya, bahwa

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melaksanakan shalat sebelas rakaat, begitulah cara beliau shalat -yakni shalat tahajud-. Dalam shalat tersebut beliau sujud seperti lamanya kalian membaca sekitar lima puluh ayat sebelum mengangkat kepalanya. Dan beliau mengerjakan shalat dua rakaat sebelum melaksanakan shalat subuh. Kemudian beliau berbaring pada tubuh sebelah kanan hingga datang muadzin (membangunkan) untuk shalat.

Baca Juga: Wajib Tahu! Inilah 5 Kesalahan yang Menyebabkan Insentif Kartu Prakerja Kamu Gagal Cair, No 5 Sering Terjadi

Sementara itu sholat tahajud yang dilakukan oleh Abu bakar dan Umar bin Khattab ditunjukkan dalam sebuah hadits dengan cara yang berbeda.

Abu Bakar lebih mendahulukan witir di awal malam sebelum tidur, kemudian di sepertiga malam terakhir Abu Bakar melaksanakan yang genapnya.

Sementara itu Umar lebih memilih melaksanakan  yang genap di awal sebelum tidur dan melaksanakan yang witir di sepertiga terakhir.

Saat itu Rasulullah SAW menanggapi bahwa Abu Bakar termasuk orang yang berhati-hati (khawatir kesiangan), sedangkan Umar dikatakan sebagai orang yang kuat.

Baca Juga: Jadwal Lengkap Persib Bandung di Turnamen Piala Presiden 2022, Persaingan Ketat di Grup Neraka

Rasulullah SAW dalam sholat tahajudnya terkadang melakukannya di awal malam dan terkadang di sepertiga akhir. Sebagaimana yang diungkap dalam sebuah hadits sebagai berikut:

حَدَّثَنَا إِسْحَاقُ قَالَ حَدَّثَنِي لَيْثُ بْنُ سَعْدٍ قَالَ حَدَّثَنِي مُعَاوِيَةُ بْنُ صَالِحٍ الْحَضْرَمِيُّ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ قَيْسٍ قَالَ

سَأَلْتُ عَائِشَةَ أَكَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُوتِرُ مِنْ أَوَّلِ اللَّيْلِ أَوْ مِنْ آخِرِهِ فَقَالَتْ كُلُّ ذَلِكَ كَانَ يَفْعَلُ رُبَّمَا أَوْتَرَ أَوَّلَ اللَّيْلِ وَرُبَّمَا أَوْتَرَ آخِرَهُ قُلْتُ الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي جَعَلَ فِي الْأَمْرِ سَعَةً قُلْتُ كَيْفَ كَانَتْ قِرَاءَتُهُ يُسِرُّ أَوْ يَجْهَرُ قَالَتْ كُلُّ ذَلِكَ كَانَ يَفْعَلُ رُبَّمَا أَسَرَّ وَرُبَّمَا جَهَرَ قَالَ قُلْتُ الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي جَعَلَ فِي الْأَمْرِ سَعَةً قَالَ قُلْتُ كَيْفَ كَانَ يَصْنَعُ فِي الْجَنَابَةِ أَكَانَ يَغْتَسِلُ قَبْلَ أَنْ يَنَامَ أَوْ يَنَامُ قَبْلَ أَنْ يَغْتَسِلَ قَالَتْ كُلُّ ذَلِكَ كَانَ يَفْعَلُ رُبَّمَا اغْتَسَلَ فَنَامَ وَرُبَّمَا تَوَضَّأَ وَنَامَ قَالَ قُلْتُ الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي جَعَلَ فِي الْأَمْرِ سَعَةً

Telah bercerita kepada kami Ishaq berkata: Telah menceritakan kepada kami Laits bin Sa'ad berkata: Telah menceritakan kepada kami Mu'awiyah bin Shalih Al-Hadlrami dari Abdullah bin Qais berkata:

Saya bertanya kepada Aisyah: "Apakah Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berwitir di awal malam atau di akhirnya?" (Aisyah) Berkata: "Semua itu beliau lakukan, kadang beliau berwitir di awal malam dan kadang pula beliau berwitir di akhir malam."

Saya berkata: "Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kelapangan dalam perintah-Nya.", Saya (Abdullah bin Qais) bertanya: "Bagaimana bacaan beliau apakah dengan lirih atau keras?",

Baca Juga: Sholat Tahajud Jangan Sendiri! Mending Ajak Keluarga Tercinta, Manfaatnya Berlipat Ganda

(Aisyah) menjawab: "Semua itu beliau lakukan, kadang beliau melirihkan bacaan dan kadang pula beliau mengeraskannya." Saya (Abdullah bin Qais) bertanya: "Segala puji bagi Allah yang telah memberi kelapangan dalam perintah-Nya."

Saya berkata: "Bagaimana beliau mandi junub, apakah beliau mandi dahulu sebelum tidur atau beliau tidur dahulu sebelum mandi?"

(Aisyah) menjawab: "Semua itu beliau lakukan, terkadang beliau mandi dahulu kemudian tidur dan terkadang pula beliau hanya berwudhu dahulu, lalu tidur."

Saya (Abdullah bin Qais) Berkata: "Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kelapangan dalam perintah-Nya."***

Editor: Syamsul Bachri

Sumber: Aplikasi HaditsSoft


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah