Network
DESKJABAR - Sholat Tahajud adalah sholat yang paling baik setelah sholat wajib di antara sholat - sholat sunnah lainnya.
Betapa tidak, sholat Tahajud adalah sholat yang paling dianjurkan.
Sebab, faedah dan manfaatnya begitu luar biasa.
Seperti sabda Rasulullah,
”Puasa yang paling afdol setelah Ramadhan adalah puasa Muharram, dan sholat yang paling afdol setelah sholat wajib adalah sholat malam.” (HR. Muslim dari Abu Hurairah)
“Hendaklah kalian membiasakan qiyamul-lail (sholat malam), sebab ia merupakan kebiasaan orang-orang saleh sebelum kalian, sebagai media pendekatan diri kepada Rabb kalian, sekaligus sebagai penghapus dan pencegah perbuatan dosa.” (HR. Muslim)
Baca Juga: Persiapan SHOLAT TAHAJUD, Mengatur Waktu Tidur Ala Rasulullah, Mulai Fall in Love with Allah
Kenapa sholat ini begitu mulia, karena ketika kita meminta pada sholat di sepertiga malam ini, kemungkinan besar Allah akan mengampuni ketika memohon ampunan kepada Allah.
Allah pun akan mengabulkan do'a-do'a yang kita panjatkan. Apapun yang kita inginkan akan Allah diijabah.
Tidak ada yang mustahil bagi Allah, semua mungkin bagi Allah.
Namun, tidak mudah melaksanakan ibadah mulia yang satu ini.
Kita harus berupaya keras habis-habisan melawan hawa nafsu untuk bangun di sepertiga malam, yaitu, bangun pada pukul sekitar pukul 02.00 WIB.
Bukan main jika harus bangun tidur pada tengah malam, di saat orang lain sedang pulas tidur, kita harus bangun untuk menunaikan sholat Tahajud. Berat juga ya tantangannya.
Kita membayangkan harus terkena air wudu pada tengah malam begitu, rasanya dingin sekali.
Jika tidak bisa melawan godaan itu, pastinya di tengah malam begitu, apalagi suasana dingin, kita lebih memilih untuk menarik selimut dan kemudian kembali tidur nyenyak.
Itulah tantangannya, ketika kita menginginkan sesuatu, tentu tak luput juga dari proses perjuangan.
Adakah cara atau rumus supaya kita bisa melakukan sholat Tahajud dan kita bisa rutin untuk bangun di sepertiga malam setiap harinya?
Jawabannya ada.
Ustadz Adi Hidayat menjawab, untuk menuju pada proses itu, bisa dilakukan. Yaitu dengan cara latihan.
Ustadz Adi Hidayat mengatakan, sebagai awal proses latihan, jika tidak bisa bangun pada pukul 01.00 WIB atau 01.30 WIB tepat pada sepertiga malam, boleh dilakukan di akhir sepertiga malam.
"Misalnya, bangun jam 04.15 WIB, itu masih bisa, sholat saja 2 rakaat, witir 1, itu bisa," kata Ustadz Adi Hidayat.
"Jadi, kalau ada yang bangun jam 4 mau sholat Tahajud, jangan dicela, tidak apa-apa tunaikan saja, proses latihan," tambahnya.
2 rakaat dan 1 witir tidak apa-apa, asalkan dilakukan rutin setiap hari.
Daripada yang melaksanakan sholat Tahajud 11 rakaat (Tahajud 8, witir 3), tapi hanya sekali, lebih baik yang 2 rakaat (witir 1) tapi rutin setiap hari.
"Semakin terbiasa, semakin terbiasa, kemudian tingkatkan," kata Ustadz Adi Hidayat.
"Dari jam 4, bangun jam setengah 4, tingkatkan lagi, nambah 2 rakaat jadi 4 rakaat," kata Ustadz Adi Hidayat dalam YouTube tahapan sholat Tahajud |Ustadz Adi Hidayat #abadtauhid #short.
Lama - lama akan terbiasa, asal punya tekad yang kuat untuk menunaikannya.
Ketika sudah terbiasa, katanya, tingkatkan dan tingkatkan lagi, lama-lama akan terbiasa dan terbiasalah melakukan sholat Tahajud pada sepertiga malam dengan 11 rakaat.
Dengan metode ini, lama-lama akan ketagihan melakukannya karena bagi yang sudah terbiasa sholat Tahajud, itu nikmatnya luar biasa. ***
