Misalkan posisi sedang safar atau dalam perjalanan, kemudian terjebak kemacetan, dan posisi anda pun tidak sedang di motor atau memegang kendali kendaraan.
"Posisi anda sebagai penumpang, dan sulit menemukan tempat sholat maka silahkan sholat di dalam kendaraan," kata Ustadz Adi Hidayat.
Sedangkan kiblatnya, kata Ustadz Adi Hidayat, adalah kemana arah kendaraan sedang berjalan, maka itulah yang menjadi kiblatnya.
Baca Juga: Ini Biodata Korban Banjir Bandang Sumedang, Keluarga Membawanya Liburan Sehabis Ulang Tahun
Lalu bagaimana tata cara sholat di dalam kendaraan, baik di kereta api, bis, mobil, pesawat. Ustadz Adi Hidayat menjelaskan seperti ini.
Awalnya bertayamum terlebih dahulu jika kesulitan dalam mendapatkan air. Dan tayamum nya menggunakan debu.
Debu bisa didapatkan dimana saja. Tapi yang menempel di tempat yang baik sekiranya suci, maka bisa digunakan misal di jok atau jendela.
Baca Juga: CERITA HARU di KASUS SUBANG, Inilah Curhat AMEL Soal DIKKI (Pacarnya) kepada Sahabatnya
Dalilnya QS. 5 ayat 6 yang artinya "Jika anda tidak menemukan air, kemudian tiba waktu sholat maka bertayamum lah dengan debu yang suci".
Setelah tayamum, pastikan aurat sudah tertutup baik, kemudian tunaikan sholat dalam posisi duduk.