DESKJABAR – Ramzan Kadyrov, Kepala Kuat Republik Rusia Chechnya, mengatakan bahwa dia menolak permintaan dari Presiden Rusia Vladimir Putin mengenai pertempuran di Ukraina.
“Presiden Putin meminta saya untuk menangguhkan pekerjaan saya (berjuang bersama pasukan Rusia di Ukraina) di bulan Ramadhan, karena rasa lapar dan haus mempengaruhi kemampuan saya dalam perang," kata Ramzan Kadyrov.
Ramzan Kadyrov mengatakan kepadanya, bahwa Ramadhan adalah bulan penaklukan dan jihad yang sesungguhnya, dan itu adalah bulan hadiah ganda.
Kadyrov mengatakan hal itu dalam sebuah pernyataan pers yang dilaporkan oleh media Rusia.
Baca Juga: Sekelompok Orang Bakar Pos Polisi Pejompongan Usai Aksi Mahasiswa
"Tuan Putin tersentuh oleh kebesaran Islam, dan dia terkejut ketika saya mengatakan kepadanya bahwa kami memperoleh kekuatan spiritual kami dari puasa," tambahnya.
Pada 25 Februari, Kadyrov mengumumkan bahwa para pejuang Chechnya bertempur bersama tentara Rusia di Ukraina.
Dalam pidatonya, Dia mengatakan bahwa Putin telah membuat "keputusan yang tepat, dan kami akan mengikuti perintahnya."