Suatu hari Nabi Muhammad dan para sahabat sedang berdiskusi, di antaranya ada juga beberapa permupan.
Tiba-tiba ada seorang perempuan yang bertanya kepada Nabi bahwa jadi kaum laki-laki itu enak, bisa pergi kapan saja, bisa ke masjid kapan saja dan mendapat pahala besar. Lalu bagaimana dengan kaum wanita?
Nabi tersenyum mendapat pertanyaan seperti itu dan beliau mengatakan, tak ada pertanyaan yang sebaik wanita ini.
Lalu Nabi menjawab: "Sampaikan kepada teman-temanmu, apa yang dilakukan pria di luar rumah sepanjang kau rido dengan itu, engkau dapat pahala yang sama dengan pria".
Mencermati hadist tersebut, lanjut Ustadz Adi Hidayat, jika ibu-ibu memasak di rumah, menyediakan makan atau minuman di rumah untuk suami dan anak, sementara sang suami sedang beribadah di masjid, maka pahala yang didapat ibu-ibu sama dengan pahala yang didapat sang suami.
Sementara tu, banyak terdapat hadist yang menjelaskan keutamaan shalat di rumah bagi wanita.
Rasulullah SAW bersabda, "Janganlah kalian melarang istri-istri kalian untuk ke masjid, namun sholat dirumah mereka (bagi wanita) tentu lebih baik," (HR. Abu Daud).
Kemudian ada hadist lainnya yaitu riwayat Ummu Humaid, istri dari Abu Humaid As-Saai'idiy yang mendatangi Nabi Muhammad SAW kemudian berkata bahwa dia sangat senang jika bisa sholat bersama beliau.