Otopsi Kedua TANGMO NIDA, Dokter Forensik LULUSAN BELGIA Jadi Pusat Perhatian

- 30 Maret 2022, 08:10 WIB
Pisha Pattayapat, dokter cantik dan masih muda ini dilibatkan dalam otopsi kedua Tangmo Nida.
Pisha Pattayapat, dokter cantik dan masih muda ini dilibatkan dalam otopsi kedua Tangmo Nida. /Bangkok Post/

 

DESKJABAR - Dokter Pornthip, ahli forensik terbaik di Thailand, kini tak lagi jadi bagian tim forensik Tangmo Nida.

Ahli forensik Pornthip "ditendang" oleh Panida, ibunya Tangmo Nida, dari tim. Kini Pornthip tak lagi bisa terlibat mengungkap kebenaran atas kematian Tangmo Nida yang menggemparkan tersebut.

Namun, keluar Pornthip, masuklah seorang ahli forensik gigi jebolan Universitas Leuven Belgia.

Mengapa forensik gigi? Hasil forensik gigi ternyata beberapa kali menjadi kunci terpecahkannya kasus sulit kejahatan pembunuhan di sejumlah negara.

Kasus pembunuh berantai Amerika Ted Bundy yang telah membunuh sebanyak 30 wanita Amerika Serikat pada tahun 1970-an misalnya.

Baca Juga: Asuransi Jiwa Tangmo Nida Cair! Dikelola Panida, Gathik Tak Terima? Begini Kata Anjas !

Kasus ini terpecahkan berkat upaya bidang forensik gigi.

Ted Bundy, sang psikopat itu, akhirnya dieksekusi tahun 1989.

Berharap ada kemujuran yang sama dengan kasus Ted Bundy di Amerika Serikat, Komisi Hak Azasi Thailand memanggil seorang ahli forensik gigi di Rumah Sakit Chulalongkorn.

Dia adalah Pisha Pittayapat.

Selain ahli forensik gigi di Rumah Sakit Chulalongkorn, Pisha Pittayapat juga dosen di Departemen Radiologi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Chulalongkorn.

Dirilis Bangkok Pos tanggal 28 Maret 2022, Phisa Pittayapat menjelaskan, jumlah dokter forensik gigi sangat terbatas di seluruh dunia.

"Di Thailand pun dokter forensik gigi hanya ada 24 orang," kata Pisha Pittayapat.

Baca Juga: KASUS TANGMO NIDA TERBARU: Ahli Forensik Ungkap Bercak Darah Milik Orang Lain di Celana Tangmo Nida

Hanya ada beberapa lembaga yang mengajarkan odontologi forensik di seluruh dunia.

Dokter forensik gigi sering dipanggil untuk mengidentifikasi mayat yang tidak dapat dikenali lagi.

"Atau dipanggil sebuah perusahaan asuransi yang ingin menentukan apakah mereka yang tewas adalah pemegang polis," kata Pisha.

Pisha Pittayapat meraih gelar sarjana dalam bedah gigi dari Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Chulalongkorn dengan penghargaan kelas satu.

Dia juga memperoleh gelar diploma dalam ilmu klinis dalam radiologi mulut dan maksilofasial dari universitas.

Baca Juga: Diminta agar Penyelidikan Kematian Tangmo Nida Dihentikan, Begini Jawaban Komisi Hak Azasi Thailand

Pisha kemudian menerima gelar master dalam odontologi forensik dan doktor dalam ilmu biomedis dari Universitas Leuven di Belgia.

Cantik dan pintar, itulah dr. Pisha Pittayapat. Ditambah lagi tugasnya yang sangat penting dalam kasus Tangmo Nida, tak heran jika dokter Pisha Pittayapat kini menjadi pusat perhatian masyarakat Thailand***

Editor: Zair Mahesa

Sumber: Bangkok Post


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah