DESKJABAR - Epidemi Covid-19 di China kini dikabarkan memburuk.
Khawatir keadaannya makin buruk, otoritas di China telah menerapkan kebijakan umum pencegahan epidemi dengan cara "pembersihan dinamis", sejak beberapa waktu lalu.
Pembersihan dinamis tersebut, antara lain dengan menutup provinsi, kota, distrik, gedung, pintu, dan desa. Bahkan dengan cara mengkandangkan pesawat, kereta api, dan mobil agar orang tidak bepergian. Harapannya, semua tinggal di rumah atau apartemen.
Menurut secretchina, awalnya warga setempat tidak mempermasalahkan upaya penguncian atau lockdown tersebut. Pasalnya, mereka yakin penguncian ketat itu tidak akan berlangsung lama.
Namun belakangan, warga China menurut media tersebut banyak yang stress, tak kuat dengan penguncian ketat.
Penyebabnya, penguncian yang diperkirakan tidak akan lama tersebut, kenyataannya berlangsung hampir satu bulan.
Epidemi Covid-19 bukannya mereda, sebaliknya makin menyebar ke setidaknya 28 provinsi.
Pada 23 Maret kemarin, misalnya, total 22 provinsi, daerah otonom dan 63 kota yang ada, telah menambahkan 4.732 kasus baru infeksi positif. Tiga provinsi teratas adalah Jilin dengan 2601 kasus, Shanghai dengan 983 kasus dan Fujian dengan 231 kasus.