Menjelang Ramadhan 2022, Benarkah Setan akan Dibelenggu? Begini Kata Ustadz Abdul Somad

- 22 Maret 2022, 17:44 WIB
Ustadz Abdul Somad menjelaskan makna setan dibelenggu pada bulan Ramadhan
Ustadz Abdul Somad menjelaskan makna setan dibelenggu pada bulan Ramadhan /YouTube Ustadz Abdul Somad/

DESKJABAR - Ramadhan 2022 sudah semakin dekat. Benarkah nanti setan-setan akan dibelenggu? Ustadz Abdul Somad menjelaskan dalam kajiannya.

Rasulullah SAW bRersabda: “Ketika masuk bulan Ramadhan maka syaitan-syaitan dibelenggu, pintu-pintu surga dibuka, dan pintu-pintu neraka ditutup” (HR Bukhari dan Muslim).

Keutamaan Bulan Ramadhan adalah untuk orang beriman yang bertaqwa, jadi memang diwajibkan kepada orang orang yang beriman agar menjadi bertaqwa.

"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (QS. Al Baqarah: 183)

Seperti itulah memang keutamaan bulan Ramadhan dimana setan-setan akan dibelenggu, pintu surga akan dibuka dan pintu neraka akan ditutup.

Baca Juga: BACA 1 Ayat Ini Setelah Sholat dan Sebelum Tidur, Syekh Ali Jaber: Jaminannya Surga dan Tidak Didekati Setan

Namun itu adalah penjelasan hakikinya, namun jika dipahami lebih dalam, makna sebenarnya tidak demikian.

"Setan dibelenggu di bulan Ramadhan bukan berarti setan tidak akan menggoda manusia untuk melakukan perbuatan dosa" kata Ustadz Abdul Somad video YouTube Rumah Fiqih Kun Ma Allah, Makna Setan Di belenggu dibulan Ramadhan, 29 November 2017.

Saat puasa pun masih banyak yang tidak sholat dan batal puasa lantaran tidak kuat menahan hawa nafsunya, tidak kuat menahan lapar dan akhirnya pergi mencari makan.

Seharusnya setan dibelenggu berarti umat Muslim yang menjalankan ibadah puasa diberikan kemampuan lebih oleh Allah untuk tidak menuruti bisikan-bisikan setan.

Baca Juga: Bulan Ramadhan Semua Setan Dibelenggu, Tapi Kenapa Masih Banyak Maksiat? Begini Kata Ustadz Adi Hidayat

Para ulama berbeda (pendapat) mengenai makna dibelenggunya setan-setan pada bulan Ramadan, menjadi beberapa pendapat:

Al-Hafidz Ibnu Hajar berpendapat seraya menukil dari Al-Hulaimy: “Kemungkinan maksudnya adalah para setan tidak bersungguh-sungguh menggoda kaum muslimin, sebagaimana yang mereka lakukan di bulan lainnya, karena kesibukan (manusia beribadah).

Yang dimaksud para setan (yang dibelenggu) adalah sebagian mereka, yaitu dari jenis pembangkang di antara mereka,

Kemudian yang dimaksud 'dibelenggu' adalah tertahan dengan puasa yang berfungsi menekan dorongan syahwat, atau dengan bacaan Al-Qur’an dan dzikir.

Baca Juga: Ini Hewan yang Bisa Menjelma Jadi Setan atau Jin, Bedanya Begini Kata Ustadz Khalid Basalamah

Ketika Abdullah bin Imam Ahmad berkata kepada bapaknya: “Sesungguh orang kerasukan (jin) pada bulan Ramadan (maksudnya mengapa sampai terjadi padahal katanya setan dibelenggu)”. Imam Ahmad berkata: Begitulah hadits ini dan jangan membicarakan (lebih dalam masalah) ini.

Hadits seperti ini termasuk perkara ghaib, sikap orang muslim adalah menerima dan membenarkannya. Dan tidak kita memperbincangkan (apa kenyataan sesungguhnya) di balik itu.

Kesimpulannya, (makna) setan dibelenggu adalah bersifat hakiki (nyata), Allah yang lebih mengetahui tentang hal tersebut. Dan hal itu tidak harus berarti bahwa kejelekan dan kemaksiatan tidak terjadi di antara manusia. Wallahu’alam.***

Editor: Samuel Lantu

Sumber: YouTube Rumah Fiqih


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah