"Maka kami mengambil jalan tengah, kami tidak mengatakan mencaci orang yang mengamalkannya, cuma kami mengajak untuk merubah niatnya saja," jelas Buya Yahya melanjutkan.
Mengganti niat sholat sunnah yang hendak dilakukan pada malam nisfu sya'ban bisa dengan sholat witir 11 rakaat, awwabin 6 rakaat, sholat Hajat atau pun Istikhoroh jelas Buya Yahya.
Kemudian Buya Yahya menyebutkan bahwa kebaikan disuatu kampung jangan dihilangkan tetapi harus disempurnakan.
"Bahkan ulama terdahulu dalam berdakwah membiarkan kemaksiatan tetap dilakukan tapi isinya diubah," jelas Buya Yahya.
"Tidak perlu bergembar gembor itu bid'ah dan semacamnya, memang ulama kita Ibnu Hajar Al-Haitami seperti itu, tapi untuk kami tidak ikut-ikutan dalam hal ini, sebab Iman Gozali pun menulis hal tersebut," jelas Buya Yahya.
Dengan begitu, tentang sholat sunnah yang dilakukan di malam Nisfu Sya'ban, adanya ikhtilaf tersebut, Buya Yahya mengambil jalan tengah dengan boleh melaksanakan sholat akan tetapi niatnya harus diubah.
Selain itu, mengisi malam nisfu sya'ban dengan berdzikir kepada Allah sesuai nash hadist Nabi, Allah akan mengampuni ketika kita memohon ampun dengan sebanyak-banyaknya jelas Buya Yahya.
Setelah itu lakukan sholat sunnah seperti yang telah disebutkan diatas kemudian setelah itu berdo'a jelas Buya Yahya.
Sebab, Ibnu Hajar dalam kitabnya tidak membahas malam nisfu sya'bannya tetapi sholatnya, sehingga sesuai hadist Rasullullah SAW bahwa malam nisfu sya'ban adalah mulia.