Kemuliaan Malam Nisfu Syaban 2022, Catat Apa Saja Dibalik Rahasia Nisfu Syaban

- 17 Maret 2022, 09:37 WIB
Ilustrasi Keutamaan malam Nisfu Syaban 2022
Ilustrasi Keutamaan malam Nisfu Syaban 2022 /Instagram @bukuislam/

 

DESKJABAR - Kemuliaan malam nisfu syaban sebagai momentum untuk meningkatkan kesadaran karena adanya keyakinan bahwa sebuah rekaman aktivitas hidup manusia di malam itu akan diserahkan kepada Allah SWT.

Itulah salah satu kemuliaan malam nisfu syaban yang harus dipahami bahwa dalam menghadapi malam spesial ini seorang hamba dihadapkan pada dua keadaan yaitu pengharapan dan kerinduan.

Di malam kemuliaan nisfu syaban menjadi pengharapan seorang hamba di malam itu tiada lain adalah peroleh ampunan dosa, keberkahan hidup, dan berakhir hayat dalam keadaan husnul khatimah.

Baca Juga: CATAT, Dua Orang Ini Tak akan Diampuni Allah pada Malam Nisfu Syaban, Simak Penjelasan Ustadz Abdul Somad

DR. H. Acep Zoni Saeful Mubarok, Dosen FAI Universitas Siliwangi Tasikmalaya menyebutkan, Nisfu Syaban hampir setiap orang Islam mengenal nama yang selalu hadir pada pertengahan bulan ke-8 hijriyah tersebut.

Posisinya ada pada bulan yang disebutkan oleh Rasulullah sebagai saat yang biasa dilupakan manusia karena letaknya antara bulan Rajab dengan bulan Ramadhan (HR. Nasa’i).

Padahal baginda Rasululah SAW sendiri selalu memperbanyak puasa. Kegigihan Nabi dalam melaksanakan puasa di bulan ini karena ada pengharapan peroleh keutamaan saat amal-amal manusia naik ke hadapan Tuhannya.

Kehadiran malam petengahan di bulan Syaban ini menjadi momentum bagi umat Islam untuk mengembalikan energi ilahiyah yang selama ini meredup.

Itu menjadi salah satu kemuliaan di malam nisfu syaban. Kesadaran diri akan kehadiran Tuhannya yang akan menghisab semua aktivitasnya menjadi pemantik tumbuhnya cahaya keimanan yang kadang dianggap berlebihan.

Namun kesalihan dadakan ini jangan dipandang sebelah mata, tetapi sudah seharusnya dijadikan rajutan awal dalam menenun kesalihan seumur hidup.

Baca Juga: Tradisi Nisfu Sya'ban Yang Ini Bukan Ajaran Nabi SAW, Begini Penjelasan Dari Ustadz Khalid Basalamah

 

Menurut Acep Zoni, momentum meningkatnya kesadaran tersebut, lahir karena adanya keyakinan bahwa sebuah rekaman aktivitas hidup umat manusia di malam itu akan diserahkan kepada Tuhan.

Dijelaskan Acep Mubarok, dalam menghadapi malam spesial ini, seorang hamba dihadapkan pada dua keadaan, yaitu pengharapan dan kerinduan.

Pengharapan seorang hamba di malam itu tiada lain adalah peroleh ampunan dosa, keberkahan hidup, dan berakhir hayat dalam keadaan husnul khatimah.

Sedang kerinduan hadir, karena sisi “kemakhlukan” manusia yang selalu merindu kepada Sang Khalik yang selama ini seolah ditidakacuhkan.

Malam ini seolah menjadi pelepas rindu bagi mereka yang benar-benar perindu.

Untaian amaliyah ibadah yang mahdlah maupun ghair mahdlah menjadi sarana taqarrub yang dahsyat walaupun dalam satu malam.

Sudah sepatutnya sebagai orang beriman, mengisi malam pertengahan bulan Syaban ini dengan amalan yang utama.

Baca Juga: Ini Amalan di Malam Nisfu Sya'ban yang Biasa Dilakukan Cucu Rasulullah untuk Mendapat Barokah

Ibnu Taimiyah dalam kitabnya Iqtidha’ ash-Shirath al-Mustaqim mengatakan, banyak sekali riwayat tentang keutamaan malam nisfu Sya’ban yang bersumber dari hadis-hadis Nabi SAW dan atsar-atsar (perkataan sahabat).

Diantara keutamaan tersebut sebagaimana hadits diriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib secara marfu' bahwa Rasululah SAW bersabda, "Bila datang malam nisfu syaban, maka bangunlah pada malamnya dan berpuasa lah siangnya.

Sesungguhnya Allah SWT turun pada malam itu sejak terbenamnya matahari kelangit dunia dan berkata, "Adakah orang yang minta ampun, Aku akan mengampuninya. Adakah yang minta rizki, Aku akan memberinya riki. A

dakah orang sakit, maka Aku akan menyembuhkannya, hingga terbit fajar. (HR Ibnu Majah).

Selain itu ada juga riwayat yang menyebutkan Sesungguhnya Allah 'Azza Wajalla turun ke langit dunia pada malam nisfu syaban dan mengampuni lebih banyak dari jumlah bulu pada kambing Bani Kalb (salah satu kabilah yang punya banyak kambing). (HR At-Tabrani dan Ahmad)

Bahkan  Aisyah r.a. pernah mengatakan bahwa Rasulullah SAW bangun pada malam dan melakukan shalat serta memperlama sujud, sehingga aku menyangka beliau telah diambil.

Ketika beliau mengangkat kepalanya dari sujud dan selesai dari shalatnya, beliau berkata, "Wahai Asiyah, (atau Wahai Humaira'), apakah kamu menyangka bahwa Rasulullah tidak memberikan hakmu kepadamu?"

Aku menjawab, "Tidak ya Rasulallah, namun Aku menyangka bahwa Anda telah dipanggil Allah karena sujud Anda lama sekali." Rasulullah SAW bersabda, "Tahukah kamu malam apa ini?" Aku menjawab, "Allah dan rasul-Nya lebih mengetahui."

Beliau bersabda, "Ini adalah malam nisfu sya'ban (pertengahan bulan syaban). Dan Allah muncul kepada hamba-hamba-Nya di malam nisfu syaban dan mengampuni orang yang minta ampun, mengasihi orang yang minta dikasihi, namun menunda orang yang hasud sebagaimana perilaku mereka." (HR Al-Baihaqi).

Baca Juga: Tradisi Nisfu Sya'ban Yang Ini Bukan Ajaran Nabi SAW, Begini Penjelasan Dari Ustadz Khalid Basalamah

Sungguh inilah harapan dan kerinduan para pecinta Tuhannya. Sebuah asa ingin mendekat dan selalu mendekat (taqarrub) pada Tuhannya, dan berharap akan selaksa ampunan, serta curahan rahmat dan kasih sayang-Nya.

Namun perlu diingat peringatan Rasulullah SAW dalam sebuah riwayat dari Abu Musa Al Asy’ari r.a, Nabi SAW bersabda,“Sesungguhnya Allah melihat pada malam pertengahan Syaban. Maka Dia mengampuni semua makhluknya, kecuali orang musyrik dan orang yang bermusuhan.” (HR. Ibnu Majah, At Thabrani, dan disahihkan Al Albani).

Mari bersihkan hati serta perbaiki hubungan hablun minallah dan hablun minannas. Semoga kita peroleh kelezatan ibadah dan kemuliaan pada malam yang penuh keberkahan itu. Aamiin...!.***

 

Editor: Yedi Supriadi

Sumber: Wawancara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah