Fa quṭi'a dābirul-qaumillażīna ẓalamụ, wal-ḥamdu lillāhi rabbil-'ālamīn
Artinya: "Maka orang-orang yang zalim itu dimusnahkan sampai ke akar-akarnya. Segala puji bagi Allah, Tuhan Semesta Alam."
Ustadz Adi Hidayat lalu merujuk ke tafsir karya Al Imam Ibnu Katsir yang menyampaikan tafsir yang indah.
Ustadz Adi Hidayat menjelaskan, tatkala ada orang-orang yang sudah merasakan punya banyak kekayaan, harta benda, dsb. Namun saat yang sama, dia berpaling dari Allah.
Dia mulai meninggalkan sholat, mengaji, bahkan sudah mulai anti, tidak senang mendengar azan, ayat-ayat Al Qur'an, dsb.
Maka, Allah ingatkan kepada mereka. Bisa jadi semua pencapaian di dunia hilang seketika. Untuk menyadarkan bahwa itu semua dari Allah.
"Ingat nggak dulu cara memperolehnya. Ingat nggak dulu saat bekerja keras, berdoa. Ketika diberikan, kok doa yang pernah dilakukan dulu tidak mampu mendekatkan dirimu kepada Sang Pemberi itu," kata Ustadz Adi Hidayat.
Ia menyatakan, jika orang tidak ingat kepada Allah SWT maka akan diingatkan lagi, diingatkan lagi, sampai puncak terakhir untuk mengingatkan itu adalah diambil secara langsung pencapaian di dunianya.
"Mungkin nanti ada yang bertahap. Tiba-tiba perusahaan ini misalnya mengalami kegagalan. Yang ini chaos, yang ini hilang. Sampai hilang semuanya untuk membangun kesadaran, mau kembali nggak?" kata Ustadz Adi Hidayat.