Network
DESKJABAR – Apapun yang ada dalam pikiran kita akan diproyeksikan oleh akal, itulah yang akan menjadi nasib kita.
Low of projection (hukum proyeksi). Apa yang dimaksud dengan low of projection? Bayangkan ada sebuah laptop, kemudian ada proyektor, lalu ada layar.
"Apapun yang ada di laptop pasti difrekuensikan oleh proyektor dan melahirkan gambar yang sama di layar," kata ustadz Nasrullah.
Apa-apa yang ada di laptop, misalnya huruf A, maka dilayarpun akan muncul huruf A. Tidak mungkin yang lain. Bayangkan otak kita yang di dalamnya ada listrik (neuron) yang terhubung dan mengalir dengan kecepatan tinggi.
"Anggaplah pikiran kita adalah laptop, proses pikiran kita. Kemudian diproyeksikan oleh otak kita. Lalu kemudian apa yang ada di luar itulah yang namanya layar kehidupan, atau nasib kita," katanya.
Hal itu terungkap di kanal youtube Nasrullah Magnet Rezeki, berjudul "004a Law of Projection", yang tayang pada 1 Februari 2019.
Apapun yang ada di pikiran kita pasti sama dengan yang ada di layar, enggak mungkin berbeda. Di pikiran A lalu di layar B, dan sebaliknya.
Kalau kita mampu menguasai pikiran kita, maka akan mengontrol nasib kita. Persoalannya, dari beberapa literatul adalah pikiran kita memfrekuensikan sekitar 60.000 pikiran setiap hari.
Ini yang perlu dipejajari bahwa pikiran kita memproyeksikan, kita gak ngerti yang diproyeksikan itu positif kah atau tidak positif. Semua memproyeksikan ada yang positif dan ada yang tidak positif.
"Setaip pikiran adalah energi, dan energi menciptakan realita. Maka dia merupakan Do'a yang dikabulkan oleh Allah SWT. Jadi, setiap pikiran adalah doa dan semua doa dikabulkan Allah," kata ustadz Nas.
Ada orang yang bertanya kepada ustadz Nas, " Saya sudah dhuha, sudah tahajud, sudah sedekah, tapi kenapa saya masih miskin juga. Kenapa Allah tidak kabulkan doa saya?,” tanyanya.
Menurut Ustadz Nas, ada banyak dalil yang menjelaskan hal itu. Mungkin yang dikabulkannya yang B, atau mungkin ditunda doanya. Oh mungkin Allah menginginkan yang lebih baik buat kamu. Ada banyak sekali.
"Tapi saya ingin mengajak anda berpikir bahwa semua doa sudah dikabulkan Allah. Cuma pertanyaannya doa yang mana yang dikabulkan," katanya.
"Dhuha, tahajud, sedekah, miskin. Itu sudah dikabulkan. Apanya yang dikabulkan, miskin... Dhuhanya sekali, tahajudnya sekali, sedekahnya sekali, tapi ucapan miskinnya berkali-kali.. miskin.. miskin..," katanya.
Maka itu seperti hukum proyektor tadi, akhirnya terproyeksikan menjadi layarnya dia. Jadi, tidak ada doa yang tidak dikabulkan.
"Ud'uuni astajib lakum (40:60/QS. Gafir [40] Ayat 60) Doalah kalian kepadaku niscaya aku kabulkan".
Maka, dalil ini saya jadikan sebagai dasar dari low of projection. Inilah landasan hukum magnet rezeki.
Kenapa kita menjadi miskin, kata ustdaz Nas, karena ada pikiran "miskin .. miskin.. miskin..
Ingat! Bahwa kita semua satu, sama, dan terhubung. "Apapun yang kita frekuensikan, apapun yang kita proyeksikan, sebenarnya itu sudah ada di dalam dunia quantum. Energi apa yang keluar dalam pikiran anda", katanya.
Akhinya itulah yang menjadi doa. Doa kita yang dikabulkan langsung oleh Allah SWT. Karena itu doa kita.
Bagaimana cara agar hidup menjadi indah? Tidak ada cara lain kecuali kita mengubah apa yang ada dalam pikiran kita.
Karena apapun yang terjadi pada nasib kehidupan kita, di layar kehidupan kita, tergantung apa yang ada dalam pikiran, maka kita harus perhatikan betul apa-apa ada di dalam pikiran kita.***
