Maksudnya, mungkin bisa saja kamu menyembunyikan sedekahmu pada waktu masih proses pembangun mesjid, tetapi ketika mesjid itu telah selesai kamu malah menyebut bahwa semua itu berkat sedekah yang kamu berikan, jadi seperti itulah riya' tidak selalu muncul pada waktu itu juga.
Saking halusnya kemunculan sifat riya ini, Buya Yahya pun mengingatkan jangan sekali-kali menunjuk orang berbuat riya', karena kita tidak tahu pasti apa yang ada dalam hati orang yang kita sebut riya'.
Akan tetapi, ketika kita ingin mengatakan riya' maka tunjuklah diri kita, karena mungkin saja ketika orang mendengar bahwa kamu bersedekah 1 juta hati kamu jadi bahagia.
Nah jika kamu merasa bahagia ketika orang lain mendengar kebaikan yang kamu perbuat, maka dalam hati itu ada penyakitnya.
Baca Juga: Cara Menyembuhkan Omicron yang Menyerang Tenggorokan, Cukup Minum Ini Kata dr. Zaidul Akbar
Selanjutnya Buya Yahya menjelaskan jangan juga sekali-kali mengucapkan "aku ikhlas loh ya".
"Ikhlas itu di dalam hati tidak perlu di ucapkan kepada saya," ucap Buya Yahya.
Buya Yahya menyebutkan hal yang harus di waspadai adalah hal yang sering dilakukan ketika bersedekah ke mesjid tetapi harus memakai aturan.
Maksudnya ketika seseorang menyumbang uang ke mesjid, si pemberi tersebut mengatakan agar setiap Jum'at diumumkan bahwa dia telah menyumbang 'sekian' terhadap mesjid tersebut.
Hal tersebut lumrah terjadi di masyarakat kita ini, maka hati-hati karena datangnya sifat riya ini begitu halus, dan hal-hal yang berpotensi menghadirkan penyakit tersebut dalam hati kita sebaiknya dihindari.