DESKJABAR-Buya Yahya memberikan penjelasan kewajiban seorang wanita kepada suami sangatlah mulia jika bisa membahagiakannya dengan cara apapun.
Disebutkan Buya Yahya, apa yang hendak mereka lakukan untuk menyempurnakan cinta yang ada, untuk menyempurnakan kebahagiaan yang ada, dan untuk menyuburkan cinta yang ada.
"Itu merupakan bentuk kepatuhan kepada suami, untuk berusaha setiap saat melayani dan menyenangkan suami," kata Buya Yahya.
Baca Juga: MISTERI KASUS SUBANG, Detik-Detik Eksekusi Korban Serta Bukti Kecanggihan Pelaku
Dalam satu riwayat Imam Bukhori r.a dan hadist menyebutkan, tidak diperkenankan bagi seorang wanita untuk melakukan puasa (puasa sunah) di saat ia mengetahui suaminya ada.
"Suaminya ada bersamanya, kecuali meminta izin kepadanya," kata Buya Yahya seperti dikutip dari kanal YouTube Al-Bahjah TV, dengan judul Kewajiban Istri Pada Suami - Buya Yahya, dirilis tahun 2018.
Ini artinya, tambahnya, begitu kuberi hak kepada manusia (hak suami). "Pelanggaran wanita pada suami adalah pelanggaran yang sangat besar," ucapnya.
Dikatakan, Allah akan murka kepada wanita yang durhaka kepada suami. Karena itu adalah jelasnya, perintah Allah untuk menyempurnakan keindahan. "Bukan diskriminasi, bukan melecehkan wanita atau bukan merendahkan wanita," tuturnya lagi.
Sebab, imbuhnya Buya Yahya, pemimpin adalah seorang laki laki yang wajib memberi nafkah juga mengatur. "Jika yang diatur tidak punya prinsip kepatuhan, apa yang akan diatur," imbuhnya.