Main road tersebut ditargetkan dibangun bersamaan saat Jalan Tol BIUTR konstruksi atau selambat-lambatnya pada tahap kedua konstruksi Jalan TolGedebage-Tasikmalaya-Cilacap.
Sebagai informasi, PT Jasamarga Gedebage Cilacap (JGC) merupakan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yang dibentuk oleh Konsorsium BUMN-Swasta pemenang lelang pembangunan Jalan Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap.
Baca Juga: Lupa Lafalkan Niat Puasa Rajab 1443 H di Malam Hari, Ini Lafal Niat di Siang Hari Berikut Syaratnya
Konsorsium itu terdiri atas Jasa Marga selaku pemegang saham mayoritas sebesar 32,5 persen, Kemitraan PT Daya Mulia Turangga-Gama Group-PT Jasa Sarana sebesar 27,5 persen, Waskita Karya sebesar 20 persen, PTPP sebesar 10 persen, dan Wijaya Karya sebesar 10 persen.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol atau BPJT Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Danang Parikesit mengatakan, kehadiran Jalan Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap bisa turut mendukung pergerakan logistik baik jasa maupun barang di Pulau Jawa, khususnya wilayah bagian selatan.
Menurut dia, pembangunan jalan tol ini tidak menimbulkan kompetisi dengan jalan nasional yang sudah ada.
"Kehadiran jalan tol ini justru akan jadi pelengkap jalan nasional, terutama dalam mendukung pengguna jalan dengan jarak jauh," ucap Danang.
Direktur Utama Jasa Marga Subakti Syukur menjelaskan, pembangunan Jalan Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap akan menjadi penopang dari jalan tol yang sudah ada sehingga bisa mengurai kepadatan lalu lintas yang terjadi, khususnya pada libur hari raya atau periode libur panjang.
Baca Juga: Inilah Surah Al-Qur'an Dahsyat, Bisa Sembuhkan Penyakit, Sering Dibaca Syekh Ali Jaber Sebelum Minum
Pada akhir pekan dan libur hari raya, Jalan Tol Padaleunyi khususnya di Gerbang Tol Cileunyi berpotensi terjadi kepadatan karena terjadinya peningkatan volume lalu lintas.