Selanjutnya, kata Ustadz Adi Hidayat, Nyai Subanglarang menikah dengan Prabu Siliwangi dan lahirlah tiga orang anak.
Anak pertama, imbuhnya lagi, diberinama Walangsungsang lahir tahun 1423. Kemudian anak kedua diberinama Larangsantang lahir 1426. Selanjutnya anak ketiga diberinama Rajasengara lahir tahun 1427.
Kemudian tambahnya, Walangsungsang berubah nama menjadi Abdullah Iman, sedsngkan Larangsantang berubah nama menjadi Sarifah Mudain.
Dikatakan, mereka berdua menunaikan ibadah haji. Dan setelah selesai, mereka berniat kembali, tiba-tiba datang seorang lelaki yang melihat Sarifah Mudain kemudian jatuh hati.
Dimintalah Sarifah Mudain kepada kakaknya, Abdullah Iman untuk melamarnya. Maka diizinkanlah untuk menikah.
"Laki-laki itu bernama Syarif Abdullah berasal dari mesir," tutur Ustadz Adi Hidayat.
Sementara, tambahnya, Abdullah Iman pulang ke nusantara dan bertemu kembali dengan bapaknya, Prabu Siliwangi.
Baca Juga: MITOS, Goa Safarwadi, Makam Syekh Abdul Muhyi, tak Bisa Lepas dari Sejarah Islam Tasikmalaya
Setelah pulang, lanjutnya, Prabu Siliwangi memiliki gelar Pamenah Rasa, Menah Rasa. Kemudian, tambahnya lagi, ditugaskanlah membimbing wilayah yang sangat kumuh, nama wilayahnya Lemah Wungkuk.
"Disini ada campuran etnis, ada Cina ada Arabnya dan ada orang lokalnya. Mereka ini hidup rukun damai," tutur Ustadz Adi Hidayat.