Baca Juga: PTPN VIII Tidak Terpengaruh Pemindahan Stasiun Kereta Cepat dari Walini ke Padalarang
Dulu, kakek-kakek kita banyak yang berguru kepada ustadz juga. Namun banyak ustadz pada masa itu yang pahamnya bukan ahli Sunnah, tetapi kreatif mengelola wirid yang tidak berdasarkan cara Nabi Muhammad SAW.
“Melalui wirid-wirid ciptaan ustadz zaman dahulu yang bukan ahli Sunnah itu, jin-jinnya kemudian masuk. Yang masuk itu jin beraliran tsaauf, makanya menjadi khodam,” ujar Ustadz Husen Al-Mubarak.
Jin lainnya adalah jin kafir, termasuk pula yang khodam, dimana perilakunya adalah untuk menjerumuskan manusia.
Ustadz Husen Al-Mubarak menyebutkan, ada dua sebab munculnya jin khodam yang dipergunakan atau “mendampingi” manusia. Tampilan khodam bermacam-macam, diantaranya tampilan harimau.
Sumber jin khodam itu, pertama, berdasarkan cara wirid yang tidak sesuai sunnah dari Nabi Muhammad SAW.
Ada orang-orang tertentu, yang wirid-wiridnya tidak berdasarkan dalil, sehingga menjadi bid’ah hakikiyah.
Kedua, ada wirid ada dalilnya, tapi tidak sesuai sunnah.