Bolehkah Anak dengan Penyakit Komorbid Belajar Tatap Muka di Sekolah, Inilah Penjelasan Dokter

- 7 Juni 2021, 08:30 WIB
Pembelajaran tatap muka menjadi kekhawatiran tersendiri bagi orang tua, apalagi anak yang memiliki penyakit komorbid.
Pembelajaran tatap muka menjadi kekhawatiran tersendiri bagi orang tua, apalagi anak yang memiliki penyakit komorbid. /Antara/


DESKJABAR
- Dibukanya kembali sekolah untuk pembelajaran tatap muka (PTM) masih menjadi kekhawatiran bagi sejumlah orangtua, apalagi jika anaknya memiliki kondisi kesehatan tertentu atau penyakit komorbid.

Dokter Spesialis Anak Primaya Hospital Bekasi Timur dr Tuty Mariana, SpA, mengatakan, keputusan membolehkan anak kembali ke sekolah bergantung pada situasi penularan Covid-19 di lingkungan terkait, kesiapan sekolah dalam memberikan perlindungan, dan kesehatan anak itu sendiri.

"Bila ada masalah kesehatan yang membuat anak lebih rentan terhadap penularan Covid-19 di sekolah, orangtua sebaiknya memilih pembelajaran jarak jauh dulu," ujar dr Tuty, Senin, 7 Juni 2021.

Baca Juga: Pemilik Paris Saint-Germain Tegaskan tak akan Jual Kylian Mbappe

Tuty mengatakan, penyakit penyerta pada umumnya tidak ada atau belum muncul pada anak usia sekolah. Komorbid lebih banyak didapati pada orang dewasa, termasuk orangtua siswa.

Itu sebabnya keputusan membuka kembali sekolah di tengah pandemi membutuhkan peran serta semua pemangku kepentingan.

Orangtua dan masyarakat umum wajib terus mematuhi protokol kesehatan guna mencegah penularan pada anak-anak siswa sekolah. Sebab, anak pun bisa terinfeksi virus di rumah atau di jalan saat perjalanan pergi atau pulang sekolah.

Baca Juga: Kembali Belajar Tatap Muka, Inilah Tips Aman Saat Anak Berada di Sekolah

Sementara itu, untuk guru dan staf sekolah yang memiliki penyakit komorbid, ada baiknya memastikan bahwa penyakit tersebut dalam kondisi terkendali sebelum menjalani kegiatan di sekolah.

"Orang dewasa berusia 60 tahun ke atas dan masyarakat yang memiliki penyakit komorbid lebih berisiko sakit parah dan meninggal ketika terinfeksi virus corona. Maka dari itu, aturan pembukaan kembali sekolah mesti mengacu pada data tersebut," ujar dr. Tuty, seperti dikutip dari Antara.

Halaman:

Editor: Syamsul Bachri

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x