Kepala BPJT Danang Parikesit mengatakan, nama Tine Tang yang digunakan perlu ditulis agar yang datang ke Masjid Tine Tang mengetahui asal usulnya, sehingga menjadi sejarah yang bisa diketahui serta nilai tambah keberadaan masjid tersebut.
Testimoni yang disampaikan warga, kata dia, lebih berharga dari seluruh cerita yakni keberadaannya memberikan manfaat dan kesejukan bagi yang menggunakannya.
"Bagi kami pengelola tol, keberadaan masjid di jalan tol ini memberikan manfaat dari sisi spiritual dan menjadi nilai tambah yang luar biasa,” ujarnya.
Ketua panitia pembangunan sekaligus Pengurus PT CMNP Tbk Mohammad Jusuf Hamka menceritakan, Masjid Tine Tang seluas 532,2 meter persergi yang arsitekturnya oriental ini menggambarkan keberagaman umat.
Baca Juga: Dinilai Jadi Pengusaha Sukses, Dadang Suganda Ternyata Dicalonkan Sebagai Ketua Umum APPSI Pusat
"Nama Tine Tang dalam bahasa Tionghoa, memiliki arti pintu surga. Arsitekturnya menjadi keunikan dan menjadi salah satu destinasi wisata yang dimanfaatkan para pengunjung,” katanya.
Hadir pada peresmian tersebut, antara lain Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit, Wakil Bupati Bogor Iwan Setiawan, Wali Kota Bogor Bima Arya, Direktur Utama PT Marga Sarana Jabar (MSJ) Dedi Krisnariawan Sunoto.***