PERAWATAN MOBIL, Mengenal Mobil Listrik dan Keuntungannya

- 5 April 2021, 07:45 WIB
Mobil listrik kian berkembang saat ini
Mobil listrik kian berkembang saat ini /commons.wikimedia.org/BP63Vincent/

DESKJABAR – Sejalan dengan semakin meluasnya perhatian dunia pada pembangunan ramah lingkungan, pabrikan mobil berlomba-lomba memperoduksi mobil listrik.

Mobil listrik adalah mobil yang digerakkan dengan motor listrik, menggunakan energi listrik yang disimpan dalam baterai atau tempat penyimpan energi lainnya.

Perawatan mobil mencona mengulas secara garis besar untuk mengenal mobil listrik dan keuntunggannya, terutama terkait dengan masalah lingkungan.

Baca Juga: Korban Banjir Bandang Lahar Hujan di NTT Bertambah Lima Orang

Di Indonesia sendiri pemerintah mulai fokus pada pembangunan mobil listrik, selain pabrikan mobil-mobil dunia sudah memasarkan mobil listriknya di Indonesia.

Sayangnya, karena menggunakan teknologi lebih maju akibatnya harga mobil listrik jauh lebih mahal dari mobil dengan bahan bakar fosil. Di Indonesia saja, harga termurah mobil listrik sekitar Rp 400 jutaan, harga lainnya bahkan bisa mencapai miliaran rupiah.

Beberapa mobil listrik yang sudah beredar di pasaran Indonesia seperti Toyota Corolla Cross Hybrid, Nissan Kicks e-POWER, Hyundai Kona Electric, Lexus UX300e, BMW i3s, hingga Tesla.

Kendaraan listrik terbagi dalam tiga kategori utama:

  • Kendaraan listrik baterai digerakkan oleh listrik yang disimpan dalam kemasan baterai.
  • Hibrida plug-in, yang menggabungkan mesin bensin atau diesel dengan motor listrik dan baterai isi ulang yang besar.
  • Kendaraan sel bahan bakar memisahkan elektron dari molekul hidrogen untuk menghasilkan listrik untuk menjalankan motor.

Mobil listrik tidak hanya merupakan gambaran gelombang masa depan dari kendaraan, tetapi juga ikut berkontribusi menjaga lingkungan yang menyehatkan untuk kehidupan manusia.

Baca Juga: Banjir Bandang NTT Jadi Trending Topic di Twitter, Hingga Unggahan Buaya Berada di Jalanan

Inilah manfaatnya :

  1. Kendaraan listrik kian meluas

Jika di Indonesia kendaraan berbahan bakar listrik masih terbatas pada sepada motor dan mobil, maka di dunia kendaraan yang menggunakan tenaga listrik semakin meluas.

Di Amerika, tidak hanya mobil roda empat saja yang sudah disematkan tenaga listrik sebagai motor penggerak utamanya, tetapi juga sudah ke kendaraan-kendaraan besar seperti truk, bus, hingga trailer traktor sebagian sudah menggunakan tenaga listrik.

  1. Mobil listrik menyelamatkan kehidupan manusia

Di banyak negara, sumber utama polusi udara asap knalpot mobil menjadi kontributor utama.

Emisi dari mobil dan truk tidak hanya buruk bagi planet kita, tetapi juga buruk bagi kesehatan kita. Polutan udara dari kendaraan bertenaga bensin dan solar menyebabkan asma, bronkitis, kanker, dan kematian dini.

Baca Juga: Haikal Hassan dan Tengku Zulkarnain Menyindir Perbedaan Perlakuan Terhadap Pesta Pernikahan

Dampak kesehatan jangka panjang dari polusi udara lokal berlangsung seumur hidup, dengan efek yang ditimbulkan oleh serangan asma, kerusakan paru-paru, dan kondisi jantung.

Hasil studi menyatakan bahwa salah satu penyebab utama pencemaran udara adalah materi partikulat halus (PM 2.5 ) adalah pembakaran dari mesin mobil berbahan bakar bensin dan solar.

Mengutip dari Earth Justice, sebuah studi sebelumnya oleh Duke University menggarisbawahi bahwa setiap galon bensin yang dibeli di pompa bensin membawa serta biaya kesehatan dan lingkungan hingga 3,80 dolar AS.

Solar di rig besar dan peralatan pertanian lebih buruk, dengan tambahan biaya sosial sebesar 4,80 dolar untuk kesehatan dan iklim kita per galon.

Baca Juga: Menjelang Ramadhan 1442 H, Pengiriman Sapi Potong Tampak Mulai Meningkat

  1. Minim emisi karbon

Tenaga yang mengisi bahan bakar kendaraan listrik dan hibrida plug-in berasal dari jaringan listrik, yang bergantung pada berbagai sumber - mulai dari bahan bakar fosil hingga energi terbarukan yang bersih.

Para ahli di Union of Concerned Scientists mengungkapkan, kendaraan listrik lebih efisien dalam mengubah energi menjadi tenaga mobil dan truk. Listrik secara keseluruhan lebih bersih dan lebih murah sebagai bahan bakar kendaraan, meskipun listrik tersebut berasal dari jaringan yang paling kotor.

Menjalankan mobil listrik atau hibrida di grid di negara bagian mana pun memiliki emisi gas rumah kaca yang lebih rendah daripada mobil bertenaga bensin.

Namun sayangnya, untuk di beberapa negara, pembangunan kendaraan listrik masih dalam taraf pengembangan dan belum meluas. Kendala-kendala seperti masih minimnya infrastruktur untuk mengisi tenaga listrik masih terbatas.

Di Indonesia sendiri, saat ini tengah fokus pengembangan batere lithium yang sejalan dengan upaya mengembangkan mobil listrik buatan dalam negeri. ***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah