Korban Banjir Bandang Lahar Hujan di NTT Bertambah Lima Orang

- 4 April 2021, 21:46 WIB
/Antaranews

DESKJABAR - Jumlah korban banjir bandang lahar hujan dari Gunung Ile Lewotolok, Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) terus bertambah. 

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lembata, menyebutkan korban banjir bandang lahar hujan dari Gunung Ile Lewotolok Kecamatan Ile Ape, yang ditemukan bertambah lima menjadi 11 orang.

"Korban yang telah ditemukan dalam kondisi meninggal ada 11 orang, sebelumnya sudah ditemukan enam orang pada Minggu siang, namun pada petang hari ditemukan lagi lima orang," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lembata Siprianus Meru ketika dihubungi Antara, dari Kupang, Minggu 4 April 2021 malam.

Baca Juga: SEJARAH PERSIB, Yaris Riadi Mencetak Gol Pertama untuk Persib Ketika Menjebol Gawang Klub Asal Tangerang

Ia mengatakan Pemerintah Kabupaten Lembata telah memakamkan tujuh korban meninggal dalam bencana alam pada Minggu, pukul 02.00 Wita itu, sedangkan empat jenazah lainnya masih dalam proses identifikasi oleh petugas kesehatan di RSUD Lewoleba, sebelum dilakukan pemakaman.

"Data sementara baru 11 orang yang meninggal dan kemungkinan jumlahnya bertambah karena proses pencarian masih dilakukan," kata dia.

BPBD Kabupaten Lembata melakukan pendataan terkait dengan bencana alam di tiga desa yang paling parah di daerah setempat, yaitu Amakaka, Tanjung Batu, dan Waowala.

Baca Juga: Banjir Bandang NTT Jadi Trending Topic di Twitter, Hingga Unggahan Buaya Berada di Jalanan

"Tiga desa ini yang paling parah dengan jumlah korban yang meninggal cukup banyak. Proses pencarian terhadap korban yang hilang di tiga desa ini masih berlangsung," kata Sipri yang turun langsung melakukan pencarian dan pemakaman terhadap para korban banjir di Kabupaten Lembata itu.

Ia menambahkan saat terjadi bencana cukup banyak warga di tiga desa itu yang sedang tidur. Kondisi daerah tersebut gelap karena aliran listrik saat kejadian dalam kondisi padam. Hujan cukup deras dan angin kencang juga melanda daerah setempat.

"Banyak korban yang meninggal dan hilang dalam peristiwa ini karena terjebak dalam aliran banjir bandang lahar dingin dari kawasan Gunung Ile Lewotolok," kata Sipri. ***

 

Editor: Kodar Solihat

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x