SEJARAH HARI INI, Kapal Perang Favorit Presiden AS Tenggelam di Selat Sunda Tanpa Diketahui Keberadaanya

- 28 Februari 2021, 07:05 WIB
Tenggelamnya USS Houston, dalam pertempuran Selat Sunda. Lukisan oleh Joe T. Fleischman, 1950.
Tenggelamnya USS Houston, dalam pertempuran Selat Sunda. Lukisan oleh Joe T. Fleischman, 1950. /Naval History and Heritage Command/

Baca Juga: JAJANAN JADUL, Wajit Cililin Menjadi Buruan Oleh-oleh Asal Cililin

De Ruyter tenggelam bersama Doorman, dan hanya 111 awak kapal yang berhasil diselematkan, selebihnya ikut tenggelam bersama De Ruyter.

Sebelum tenggelam, Doorman memerintahkan USS Hosuton dan Perth untuk menyingkir ke Tanjong Priok Jakarta, untuk mengisi bahan bakar dan amunisi. Keesokan harinya saat kedua kapal penjelajah itu diperintahkan ke pangkalan laut Tjilatjap, yang dikuasai Belanda.

Mereka menuju Tjilatjap dengan rute melalui Selat Sunda dengan informasi intelijen bahwa di jalur itu jauh dari jangkauan kapal perang Jepang.

Namun tanpa disangka di wilayah Selat Sunda kedua kapal perang dihadang konvoi kapal perang Jepang.

Perth berusaha menerobos kapal perusak, tetapi dihantam oleh empat torpedo dalam waktu beberapa menit, kemudian ditembak dari jarak dekat hingga tenggelam pada tengah malam.

Baca Juga: Program Vaksinasi Covid-19 Gotong Royong, Pelaksanannya Diserahkan Kepada BUMN

Ditinggal Perth USS Houston harus berjuang sendiri menghadapi kepungan kapal perang Jepang. Setelah disambar torpedo Kapal perang Jepang yang merusakkan kapal, Houston masih mampu memberikan perlawanan dengan merusakkan tiga kapal perusak Jepang serta menenggelamkan satu kapal penyapu ranjau Jepang.

Namun tiga tembakan torpedo menghancurkan Houston yang membatnya tidak bisa bergerak. Dalam posisi itu tembakan meriam yang dilakukan kapal perusak Jepang, membuat USS Hosuton tenggelam pada tengah malam.

Dari 1.061 penumpang 368 awal kapal selamat setelah berenang ke daratan di Pulau Jawa. Namun kemudian mereka ditangkap tentara Jepang. Dari 368 personel Angkatan Laut dan Korps Marinir yang ditawan, 77 akhirnya tewas selama berada di kamp tawanan Jepang.

Halaman:

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah