Negara Kepulauan, Pesawat Amfibi Bisa Menjadi Pemersatu Pulau-pulau di Indonesia

- 19 Februari 2021, 17:20 WIB
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi, Budi usai meninjau sejumlah pesawat buatan PT Dirgantara Indonesia.
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi, Budi usai meninjau sejumlah pesawat buatan PT Dirgantara Indonesia. /Antara/


DESKJABAR
- Indonesia sebagai negara kepulauan membutuhkan pesawat amfibi sebagai alat transportasi untuk bisa mencakup seluruh Nusantara.

"Sebagai negara kepulauan, kita membutuhkan pesawat amfibi. Mungkin semua tahu (Pulau) Banda Neira, itu membutuhkan amfibi," kata Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi, Budi usai meninjau sejumlah pesawat buatan PT Dirgantara Indonesia (PTDI) di Hangar PTDI, Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat, 19 Februari 2021.

Saat ini, katanya, ada satu angkutan dari Pulau Ambon yang menghubungkan dengan Pulau Banda Neira. Menurut dia, pesawat amfibi diperlukan guna menghubungkan masyarakat yang berdomisili di daerah kepulauan tersebut.

Baca Juga: Ikatan Cinta Jumat, 19 Februari 2021: Mateo Lolos dari Sergapan Rendy, Elsa Melenggang Bebas

Baca Juga: BCL: Setahun Kepergian Ashraf Sinclair, Bunga Citra Lestari dan Noah Ziarah Kubur

"Yang penting juga, saya nanti menganjurkan untuk perusahaan dalam negeri juga menggunakan (pesawat amfibi)," kata Budi, seperti dikutip Antara.

Selain itu, pesawat amfibi juga diperlukan untuk mengatasi berbagai landasan udara di tanah air yang memiliki landasan yang pendek.

Apalagi, kata dia, di Indonesia timur cukup banyak maskapai penerbangan perintis yang menghubungkan sejumlah daerah. Karenanya, ia juga meminta Dirjen Perhubungan Udara untuk memperhatikan hal tersebut.

Baca Juga: Bundesliga Jerman, Jelang Schalke vs Borussia Dortmund, Erling Haaland Onfire

Baca Juga: Liga Serie A Italia: Lazio vs Sampdoria, Ajang Balas Dendam di Stadion Olimpico

Direktur Utama PTDI Elfien Goentoro mengatakan, sejumlah lapangan terbang yang ada di daerah terpencil memang memiliki landasan udara yang cukup pendek, hanya sekitar 900 meter.

Menurut dia, sejumlah pesawat yang diproduksi PTDI pun memang didesain untuk beradaptasi dengan kondisi landasan serta kontur daratan Indonesia.

"Nah ini kita harus bisa take off dan landing-nya sekitar di bawah 900 meter. ini (Pesawat N219) telah tersertifikasi tipenya bisa sekitar 750 meter," kata Elfien.***

Editor: Syamsul Bachri

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah