DESKJABAR – Meluncur dalam kecepatan 11,7 km per detik, satelit komunikasi Irridium-33 milik AS menghantam hebat satelit komunikasi militer Rusia, Kosmos 2251, di orbit bumi.
Tabrakan satelit hebat terjadi pada ketinggian 789 km di atas Semenanjung Taymyr, Siberia, Rusia.
Tabrakan satelit tersebut, menjadi tabrakan pertama satelit di orbit bumi sejak Rusia meluncurkan Sputnik 1 pada 1957.
Baca Juga: BPPT Siapkan Operasi Mengurangi Curah Hujan Ekstrem di Pulau Jawa, Tinggal Tunggu Perintah
Tabrakan tersebut juga menjadi yang terburuk, sejak upaya sengaja China menghancurkan satelit cuacanya selama tahun 2007, yang menciptakan 2.500 puing berserakan di orbit Bumi.
Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) mengungkapkan, akibat tabrakan tersebut, tercipta awan atau kepulan puing-puing yang pergerakannya bisa dilacak di masa depan.
Tabrakan antara satelit Irridium-33 berbobot 560 Kg yang menghantam satelit Kosmos berbobot 900 km, mengakibatkan munculnya awan puing yang dikhawatirkan memancarkan sinar radio aktif.
Peristiwa yang berlangsung 10 Februari 2009 tersebut, memicu respon peringatan Uni Eropa kepada negara-negara maju yang sudah melangkah keluar angkasa. Mereka harus memiliki kode etik sehubungan dengan kegiatan di luar angkasa.