Sriwijaya Air Terjun Bebas : Kesaksian Warga Pulau Lancang, Dengar Suara Menggelegar, Ombak Tinggi

- 11 Januari 2021, 07:21 WIB
Kapten kapal nelayan Hendrik Mulyadi (kiri) dan ABK Solihin (kanan), saksi mata kejadian jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182 di sela kegiatan pengecekan kapal penangkap kepiting rajungan di Pulau Lancang, Minggu 10 Januari 2021
Kapten kapal nelayan Hendrik Mulyadi (kiri) dan ABK Solihin (kanan), saksi mata kejadian jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182 di sela kegiatan pengecekan kapal penangkap kepiting rajungan di Pulau Lancang, Minggu 10 Januari 2021 /ANTARA/Ricky Prayoga

DESKJABAR- Kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 masih hangat untuk disimak, pasalnya pesawat Sriwijaya Air terjun bebas tercebur ke lautan di sekitara pulau seribu.

Bahkan beberapa nelayan yang berada di Pulau Lancang menyebutkan pada saat kejadian, warga nelayan mendengar suara menggelegar seperti petir dan menggetarkan rumah penduduk, yang diduga dari suara suara jatuhnya Sriwijaya Air SJ-182 rute Jakarta-Pontianak di gugusan Kepulauan Seribu, Utara Jakarta, pada Sabtu 9 Januari 2021.

Para penduduk Pulau Lancang mengaku kaget karena mendengar suara gelegar bagaikan petir besar terdengar di tengah hujan lebat tersebut, bahkan menggetarkan kaca-kaca di jendela rumah penduduk. Suara tersebut terdengar yang belakangan diketahui akibat pesawat Sriwijaya Air terjun bebas menghantam lautan.

Baca Juga: Mulai 10 Januari 2021, Amazon Tendang Parler dari Layanan ‘Web Hosting’

"Hari itu sekitar pukul 14.40 WIB, hujan campur angin kencang, tiba-tiba ada suara 'duar' terdengar keras sekali sampai rumah (kaca rumah) bergetar," kata Junaenah (40) warga Pulau Lancang, wartawan sebagaimana dikutip DeskJabar dari kantor berita ANTARA, Minggu petang, 10 Januari 2021.

Menurut Junaenah, kala itu, situasi tidak ada yang berbeda, ada masyarakat yang melaut, mencari rajungan (sejenis kepiting), dengan kebanyakan masyarakat berada di dalam rumahnya berlindung dari hujan.

"Pas dengar saya kaget: Ya Allah, suara apa itu, karena besar sekali seperti bom. Tapi saya dan anak-anak tidak keluar karena saya kira hanya petir di tengah hujan," kata Junaenah yang jarak rumahnya dari bibir pantai hanya sekitar 200 meter tersebut.

Baca Juga: Kabar Gembira Buat Pencari Kerja, BLK Lembang Buka Pendaftaran Pelatihan Kerja Asrama dan Nonasrama

Akhirnya kabar sebenarnya datang dan tersiar sekitar pukul 16.00 WIB di pulau yang masyarakatnya sebagian besar adalah keluarga nelayan itu, setelah adanya pengumuman Kementerian Perhubungan bahwa satu pesawat maskapai Sriwijaya Air hilang kontak di sekitar perairan Kepulauan Seribu.

Halaman:

Editor: Yedi Supriadi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x