Gelombang besar nan kuat ini tidak hanya menghanyutkan warga, binatang ternak, menghancurkan pemukiman bahkan satu wilayah, namun juga berhasil menyeret sebuah kapal ke tengah daratan. Kapal itu ialah Kapal PLTD Apung yang terseret hingga 5 kilometer dari kawasan perairan ke tengah daratan.
Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan bencana alam tsunami Aceh ini sebagai bencana kemanusiaan terbesar yang pernah terjadi. Sejak saat itu, bantuan internasional pun berdatangan untuk menolong masyarakat yang terkena bencana tsunami Aceh.
Baca Juga: PTPN VIII Mengirim Surat kepada Seluruh Okupan, Agar Mengosongkan Lahan Afdeling Cikopo Selatan
Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid, mengenang tragedi kemanusiaan tersebut dengan menuliskan cuitan di akun twitternya.
Atas tragedi tersebut, Hidayat Nur Wahid menyampaikan duka mendalam.
Hidayat Nur Wahid yang juga Ketua Majelis Syura PKS menyatakan bahwa saat kejadian hadir bersama relawan relawan seperti dari PKS, FPI dan TNI.
Saat itu kami berjihad demi kemanusiaan bantu korban korban bencana. "Semoga Alloh terima para korban sebagai syuhada. Relawan relawan mendapat pahala dan musibah itu jadi penanda," ujar Hidayat Nur Wahid dalam cuitannya.
26 Des 16 thn yg lalu, Tsunami menerjang Aceh. Duka mendalam. Korban sgt banyak. Saya hadir&bersama Relawan2 spt dr @PKSejahtera,FPI&TNI, berjihad kemanusiaan bantu korban2 bencana. Smg Allah terima para korban sbg syuhada, Relawan2 dikaruniai pahala, dan musibah itu jd penanda. pic.twitter.com/a8WAsDjOhy— Hidayat Nur Wahid (@hnurwahid) December 26, 2020
Memang setelah kejadian bencana maha dahsyat tersebut, tidak semua warga Indonesia bahu membahu tapi juga bantuan dari luar negeri pun turun seperti pesawat militer Jerman hingga kapal induk militer Amerika Serikat turun tangan.
PBB pun mengumumkan korban tewas akibat tsunami Aceh sangat mungkin melebihi angka 200.000 jiwa.***