DESKJABAR - PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex), yang ramai di
pemberitaan, ikut terseret bersama Gibran Rakabuming Raka dalam
dugaan korupsi bantuan sosial (Bansos) Covid-19.
Sritex disebut-sebut terkait kasus dugaan korupsi Bansos itu
lantaran mendapatkan rekomendasi dari Gibran Rakabuming Raka,
yang tak lain putera sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Perusahaan garmen besar yang berada di Kabupaten Sukoharjo
ini,yang didirikan pengusaha asal Kota Solo alm Lukminto itu,
membantah keterlibatan mereka dalam pusaran korupsi itu.
Baca Juga: Artis Selebgram TA Yang Terseret Prostitusi Online Malah Diizinkan Pulang, Ini Penjelasan Polisi
Kalau PT Sritex turut berpartisipasi dalam kegiatan Bansos memang
benar, yang dimulai dari pertemuan antara pihak Kementerian
Sosial (Kemensos) dan perseroan.
“Sritex tidak mendapatkan rekomendasi Gibran,” kata Head of
Corporate Communication PT Sritex Joy Citradewi saat dikonfirmasi
PortalJogja, Senin, 21 Desember 2020.
Sritek, kata Joy, memang mendapatkan pesanan goodie bag Bansos
setelah di approach oleh pihak Kemensos. Kami diberi tahu bahwa
kebutuhan goodie bag memang mendesak.
Baca Juga: Inilah Film-film Indonesia yang Bisa Jadi Teman Anda di Penghujung Tahun 2020
Joy menyebut, seperti dikutip DeskJabar dari PortalJogja
berjudul 'Sritex Bantah Adanya Rekomendasi dari Gibran Terkait
Tender Goodie Bag Bansos Covid-19', pihak Kemensos melakukan
approach kepada Sritex sejak bulan April 2020 lalu dan selesai
mengerjakan order pada November 2020.
Sebagaimana diketahui, nama Gibran Rakabuming Raka dan juga PT
Sritex terseret dugaan korupsi Bansos Covid-19 setelah sebuah
laporan investigasi yang dikeluarkan salah satu media nasional
menyebut dugaan keterlibatan mereka.
Tak pelak, hal itu langsung memantik komentar sejumlah tokoh
politik di Tanah Air.
Baca Juga: Pelabuhan Patimban Diklaim Dapat Kurangi Biaya Logistik
Salah satunya politikus Partai Demokrat Andi Arief yang
memunculkan pernyataan lewat akun Twitter pribadinya,
@Andiarief_, Minggu, 20 Desember 2020 menanggapi pemberitaan yang menyinggung nama Gibran dan partai politik yang menaunginya, PDIP.