Tentang Perusahaan Farmasi Sinovac serta Cerita Sertifikasi CoronaVac Yang Akan Digunakan Indonesia

- 20 Desember 2020, 19:53 WIB
Petugas memindahkan vaksin corona Sinovac setibanya di Kantor Pusat Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, Senin, 7 Desember 2020.Petugas memindahkan vaksin corona Sinovac setibanya di Kantor Pusat Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, Senin, 7 Desember 2020.
Petugas memindahkan vaksin corona Sinovac setibanya di Kantor Pusat Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, Senin, 7 Desember 2020.Petugas memindahkan vaksin corona Sinovac setibanya di Kantor Pusat Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, Senin, 7 Desember 2020. /ANTARA FOTO/MUKHLIS JR/

DESKJABAR - Vaksin untuk penyakit Covid-19 dikabarkan telah sampai di Indonesia pada hari Minggu, 6 Desember 2020 lalu, melalui bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.

Vaksin yang bernama CoronaVac tersebut merupakan produksi dari perusahaan biofarmasi Sinovac Biotech yang berkantor pusat di Beijing, Tiongkok.

Sinovac Biotech adalah perusahaan biofarmasi yang berfokus dalam melakukan riset, pengembangan, juga komersialisasi vaksin.

Baca Juga: Bantuan Tunai Kemendikbud Rp1 Juta Khusus Siswa dan Mahasiswa, Catat Syarat dan Link Websitenya

Baca Juga: Wisatawan Ke Kabupaten Bandung Tak Perlu Bawa Hasil Rapid Test Antigen Selama Libur Akhir Tahun 2020

Dilansir dari situs resmi Sinovac, Sinovac Biotech bermula saat tahun 1993 ketika pendiri Sinovac Weidong Yin dan tim dari Tangshan Yian Biological Engineering Co. Ltd. berhasil mengembangkan vaksin tidak aktif untuk hepatitis A di tahun 1999, selain itu Sinovac juga berhasil mengembangkan vaksin flu babi tahun 2009.

Pendiri dari Sinovac, Weidong Yin adalah lulusan dari National Univesity Singapura dan mendapat gelar Master Administrasi Bisnis, juga lulusan dari Tangshan Medical School untuk gelar kedokterannya.

Tentang Sertifikasi Vaksin Sinovac

Dilansir DeskJabar dari Washington Post,  Weidong Yin dikabarkan pernah terlibat dalam skandal penyuapan pada tahun 2016, dimana dikabarkan Weidong Yin mengakui menyuap hingga lebih dari 83.000 dolar dari tahun 2002 hingga 2011 untuk pejabat regulasi peninjauan vaksin, Yin Hongzhang. Yin Hongzang pun mengakui sebagai gantinya, sertifikasi vaksin Sinovac menjadi dipercepat.

Halaman:

Editor: Sanny Abraham

Sumber: Washington Post Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x