Info Covid-19 Global, Waspada Serangan Siber Atas Distibusi Vaksin Covid-19

- 11 Desember 2020, 14:06 WIB
Ilustrasi vaksin Covid-19.
Ilustrasi vaksin Covid-19. /Freepik/

Wesley Wheeler, presiden UPS 'Global Healthcare, berkata, "Kami tidak dalam posisi untuk mengatakan itu pada hari ini, tetapi bahwa secara luas, perusahaannya adalah jadi target serangan setiap hari dan kami memiliki email dengan sistem yang sangat ketat," tutur Wesley Wheeler, presiden UPS 'Global Healthcare.

Temuan IBM itu cukup mengkhawatirkan sehingga Departemen Keamanan Dalam Negeri mengeluarkan peringatannya sendiri pada hari Kamis, 10 Desember 2020 tentang ancaman serangan siber tersebut.

Baca Juga: Info Pilkada 2020, KPU Kabupaten Tasikmalaya Hentikan Penghitungan Suara Secara Tiba Tiba

Baik peneliti IBM maupun Badan Keamanan Siber dan Keamanan Departemen mengatakan, serangan itu tampaknya dimaksudkan untuk mencuri data-data rahasia dengan cara masuk jaringan dari eksekutif perusahaan dan pejabat di organisasi global, yang terlibat dalam proses pendinginan yang diperlukan untuk melindungi vaksin Covid-19.

Pfizer jadi korban

Peretasan terhadap layanan kesehatan dan organisasi medis telah meningkat selama pandemi Covid-19, para peretas mulai dari mata-mata yang didukung negara hingga penjahat dunia maya, berebut untuk mendapatkan informasi terbaru tentang wabah tersebut.

Produsen obat Amerika Serikat Pfizer dan mitranya dari Jerman, BioNTech, menjadi salah satu korban peretasan tersebut. Vaksin mereka menjadi vaksin Covid-19 pertama di dunia yang sudah divaksinasikan kepada manusia, setelah Inggris pada Selasa, 8 Desember 2020 telah memulai vaksinasi  dengan menggunakan vaksin Pfizer.

Baca Juga: Pemkot Bogor Siapkan Kantor Dinas dan GOR untuk Rumah Sakit Darurat Covid-19

Mereka mengatakan pada Rabu, 9 Desember 2020,  bahwa dokumen yang terkait dengan pengembangan vaksin Covid-19 mereka telah diakses secara tidak sah dalam serangan siber terhadap regulator obat-obatan Eropa atau European Medicines Agency (EMA),

EMA  yang bertanggung jawab untuk menilai dan menyetujui obat-obatan dan vaksin untuk Uni Eropa (UE), mengatakan, beberapa jam sebelumnya mereka telah menjadi sasaran dalam serangan siber. Tidak ada rincian lebih lanjut.***

Halaman:

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: New York Times Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah