Info Covid-19 Global, Waspada Serangan Siber Atas Distibusi Vaksin Covid-19

- 11 Desember 2020, 14:06 WIB
Ilustrasi vaksin Covid-19.
Ilustrasi vaksin Covid-19. /Freepik/

 

DESKJABAR – Senator AS, Gary Peters memperinatkan bahwa saat ini serangan siber (cyber attacks) tengah dilancarkan terhadap infrastruktur distribusi vaksin Covid-19.

"IBM baru-baru ini merilis laporan yang sangat mengganggu yang merinci serangan serangan siber pada infrastruktur distribusi vaksin Covid-19," kata Peters pada sidang kongres, Kamis, 10 Desember 2020 waktu setempat ayau Jumat, 11 Desember 2020 WIB. "Baru bulan lalu, sebuah perusahaan jasa penyimpanan juga melaporkan bahwa mereka menjadi target serangan dunia maya."

Awal bulan ini, seperti dikutip dari New York Times, IBM  memperingatkan bahwa serangkaian serangan siber sedang berlangsung yang ditujukan kepada perusahaan dan organisasi pemerintah yang akan mendistribusikan vaksin Covid-19 di seluruh dunia.

Baca Juga: 16 Desember 2020, Ridwan Kamil Akan Diperiksa di Polda Jawa Barat, Terkait Megamendung

Menurut temuan divisi keamanan siber IBM, meskipun tidak jelas apakah tujuannya untuk mencuri teknologi penyimpanan vaksin dalam lemari es dalam perjalanan atau tujuan sabotase.

Dalam sidang Komite Perdagangan tentang prosedur pengiriman dan kemampuan vaksin, yang diperkirakan akan mulai bergerak ke seluruh Amerika Serikat dalam beberapa minggu dan bulan mendatang.

Richard Smith, wakil presiden di FedEx Express, mengatakan, perusahaannya telah memperkuat  jaringannya untuk melindungi pengiriman dari serangan siber.

Baca Juga: Penasehat Joe Biden Sarankan Meniadakan Pesta Natal Tahun Ini. Simak Alasannya

Senator Republik Deb Fischer, yang memimpin sidang tersebut, mengatakan, IBM telah mengidentifikasi serangan siber berupa email phishing.

Wesley Wheeler, presiden UPS 'Global Healthcare, berkata, "Kami tidak dalam posisi untuk mengatakan itu pada hari ini, tetapi bahwa secara luas, perusahaannya adalah jadi target serangan setiap hari dan kami memiliki email dengan sistem yang sangat ketat," tutur Wesley Wheeler, presiden UPS 'Global Healthcare.

Temuan IBM itu cukup mengkhawatirkan sehingga Departemen Keamanan Dalam Negeri mengeluarkan peringatannya sendiri pada hari Kamis, 10 Desember 2020 tentang ancaman serangan siber tersebut.

Baca Juga: Info Pilkada 2020, KPU Kabupaten Tasikmalaya Hentikan Penghitungan Suara Secara Tiba Tiba

Baik peneliti IBM maupun Badan Keamanan Siber dan Keamanan Departemen mengatakan, serangan itu tampaknya dimaksudkan untuk mencuri data-data rahasia dengan cara masuk jaringan dari eksekutif perusahaan dan pejabat di organisasi global, yang terlibat dalam proses pendinginan yang diperlukan untuk melindungi vaksin Covid-19.

Pfizer jadi korban

Peretasan terhadap layanan kesehatan dan organisasi medis telah meningkat selama pandemi Covid-19, para peretas mulai dari mata-mata yang didukung negara hingga penjahat dunia maya, berebut untuk mendapatkan informasi terbaru tentang wabah tersebut.

Produsen obat Amerika Serikat Pfizer dan mitranya dari Jerman, BioNTech, menjadi salah satu korban peretasan tersebut. Vaksin mereka menjadi vaksin Covid-19 pertama di dunia yang sudah divaksinasikan kepada manusia, setelah Inggris pada Selasa, 8 Desember 2020 telah memulai vaksinasi  dengan menggunakan vaksin Pfizer.

Baca Juga: Pemkot Bogor Siapkan Kantor Dinas dan GOR untuk Rumah Sakit Darurat Covid-19

Mereka mengatakan pada Rabu, 9 Desember 2020,  bahwa dokumen yang terkait dengan pengembangan vaksin Covid-19 mereka telah diakses secara tidak sah dalam serangan siber terhadap regulator obat-obatan Eropa atau European Medicines Agency (EMA),

EMA  yang bertanggung jawab untuk menilai dan menyetujui obat-obatan dan vaksin untuk Uni Eropa (UE), mengatakan, beberapa jam sebelumnya mereka telah menjadi sasaran dalam serangan siber. Tidak ada rincian lebih lanjut.***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: New York Times Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah