Info Covid-19 Rusia, Pemkot Moskow Memvaksinasi Warganya Kendati Uji Klinis Tahap III Belum Usai

- 5 Desember 2020, 21:25 WIB
Wali Kota Moskow Sergei Sobyanin
Wali Kota Moskow Sergei Sobyanin /commons.wikimedia.org/

DESKJABAR - Kendati uji klinis tahap ketiga vaksin Sputnik V belum selesai, Rusia sudah memulai program vaksinasi. Kota pertama yang melakukannya adalah Moskow.

Sejumlah ahli menyampaikan kekhawatiran terhadap kebijakan Pemerintah Rusia yang mengizinkan penggunaan vaksin padahal hasil uji klinis tahap ketiga belum diketahui. Uji klinis tahap ketiga merupakan tahapan terakhir yang harus dilalui demi mengetahui keamanan dan keampuhan calon vaksin.

Seperti dikabarkan Desk Jabar, Rabu, 2 Desember 2020, Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan pihak berwenang untuk memulai vaksinasi Covid-19 sukarela secara massal, minggu depan. Rusia mengklaim bahwa vaksin buatan sendiri, Sputnik V, 92% efektif melindungi orang dari Covid-19.

Baca Juga: Lionel Messi Diklaim Kian Dekat dengan Paris Saint-Germain

Namun, seperti diberitakan Antara dan Reuters, otoritas Moskow sudah memulai vaksinasi, Sabtu, 5 Desember 2020. Mereka juga telah menyalurkan Sputnik V, ke 70 klinik.

Satuan tugas penanggulangan Covid-19 di Moscow, Rusia, mengatakan, distribusi itu dilakukan demi mempercepat program vaksinasi massal untuk warga setempat.

Sputnik V diberikan kepada dokter dan tenaga kesehatan, guru, serta pekerja sosial. Mereka merupakan kelompok yang dianggap rentan terkena Covid-19.

Baca Juga: Sabtu 5 Desember 2020, Kasus Positif Covid-19 di Indramayu Tambah 82 Orang, Tertinggi Selama Pandemi

“Jika Anda bekerja di lembaga pendidikan, Anda merupakan orang yang diprioritaskan untuk mendapatkan vaksin Covid-19. Gratis.” Demikian isi pesan singkat yang diterima guru sekolah dasar di Moskow, Sabtu.

Pemerintah Kota Moskow melaporkan 7.993 kasus baru dalam waktu satu malam. Sebelumnya, kasus harian Covid-19 mencapai 6.868 jiwa.

Jumlah pasien Covid-19 baru terus melonjak di Moskow, membuatnya menjadi salah satu pusat penyebaran Covid-19 di Rusia. Padahal pada awal September 2020, kasus positif di Ibu Kota Rusia itu rata-rata 700 orang per hari.

Baca Juga: BUMN Mengurusi UMKM akan Dibuat Holding

Wali Kota Moskow Sergei Sobyanin di laman pribadinya,mengungkapkan, lima jam pertama sejak vaksinasi dibuka, 5.000 orang telah mendaftar untuk divaksinasi. Mereka adalah guru, dokter, pekerja sosial, dan mereka yang telah mempertaruhkan nyawa untuk melayani masyarakat.

Penerima vaksin dibatasi maksimal berusia 60 tahun. Sputnik V diberikan sebanyak dua kali. Suntikan kedua diberikan 21 hari setelah vaksinasi pertama.

Warga yang memiliki masalah kesehatan, ibu hamil, dan mereka yang memiliki penyakit pernapasan dalam dua minggu terakhir, tidak boleh divaksinasi.

Baca Juga: Menjelang Masa Tenang, Pesan Ajakan Memilih Calon Tertentu Pilkada Kabupaten Bandung Berseliweran

Rusia telah mengembangkan dua vaksin Covid-19, Sputnik V, yang didanai oleh Dana Investasi Langsung Rusia. Satu vaksin lain, dikembangkan oleh Ventor Institute di Siberia. Sejauh ini, uji tahap III untuk dua vaksin tersebut belum selesai.

Otoritas Moskow menutup seluruh sarana umum, termasuk taman dan kafe. Namun, jasa antar/kurir masih diperbolehkan beroperasi.

Polisi di Moskow, sejak akhir Maret 2020, rutin berpatroli di jalanan mencari warga yang melanggar aturan dan protokol kesehatan. Akan tetapi, beberapa aturan pembatasan mulai dicabut pada pertengahan Juni 2020.

Baca Juga: Presiden Terpilih AS Joe Biden Bersama Tiga Mantan Presiden Akan Gunakan Vaksin Corona

Baca Juga: BLACKPINK Siap Gelar Konser Online Pertama, THE SHOW, Catat Tanggal dan Cara Menikmatinya

Baca Juga: Info Covid-19 Jawa Barat, Enam Daerah Masuk Zona Merah , Dua Zona Kuning , Sisanya Oranye

Jumlah pasien baru di Rusia menurut laman Worldometer Sabtu, sebanyak 28.782 orang, angka tertinggi berdasarkan catatan pemerintah Rusia. Sedangkan total kematian mencapai 42.684 orang.

Laman Worldometer juga mencatat, total warga Rusia yang terinfeksi Covid-19 mencapai 2,43 juta orang. Hal itu menempatkan Rusia di posisi ke empat negara dengan kasus positif Covid-19 terbanyak di dunia.

Pemerintah Rusia mulai Oktober 2020 kembali memberlakukan aturan pembelajaran jarak jauh untuk siswa sekolah menengah dan membatasi jumlah pekerja di kantor sampai 30 persen.***

Editor: Samuel Lantu

Sumber: Reuters Antara Worldometer


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah