Network
DESKJABAR - Warga Kota Bandung diminta untuk mengurangi mobilitas dengan tidak keluar masuk kota lantaran Ibu Kota Jawa Barat itu sedang masuk zona merah atau berisiko tinggi penyebaran Covid-19.
"Warga Bandung diharapkan tidak keluar Bandung kalau tidak penting. Begitu pun sebaliknya," kata Wali Kota Bandung Oded M Danial di Balai Kota, Kamis, sebagaimana dilansir Antara, Jumat, 4 Desember 2020.
Berdasarkan data Pusat Informasi Covid-19 Kota Bandung, total terkonfirmasi aktif di Kota Bandung mencapai 3.867, dengan pelaporan 104 kasus baru. Dari jumlah itu, sebanyak 2.970 sembuh dan 119 meninggal dunia. Sementara jumlah konfirmasi aktif saat ini 778 kasus.
Baca Juga: SIM Keliling Bandung 4 Desember 2020 Berlokasi di Dua Tempat Ini Plus Satu Gerai SIM Online
Menjelang libur akhir tahun 2020, Oded M Danial pun berharap masyarakat bisa lebih berdisiplin menerapkan protokol kesehatan Covid-19. Soalnya, lonjakan kasus sekarang diperkirakan karena adanya libur panjang pada akhir Oktober 2020.
Protokol kesehatan yang dimaksud adalah 3M, yaitu memakai masker, mencuci tangan dengan air dan sabun atau penyanitasi tangan (hand sanitizer), dan menjaga jarak aman.
"Saya ditelefon gubernur juga, kami imbau warga Bandung harus waspada, karena Covid-19 masih belum selesai," kata dia.
Oded M Danial menuturkan, ruang isolasi di berbagai rumah sakit di Kota Bandung sudah terisi 97,15 persen. Tinggal tersisa 116 tempat tidur isolasi dari total 903 tempat tidur isolasi yang disediakan.
Ia mengatakan, kasus konfirmasi aktif klaster keluarga mencapai 205 per 30 November 2020. Meningkatnya kasus konfirmasi aktif dari klaster perkantoran dan tempat kerja berdampak pada penularan di lingkungan keluarga.
