Serukan Boikot , Australia Terlibat Perseteruan Dagang dengan China.

- 3 Desember 2020, 13:19 WIB
POTRET ilustrasi bendera Australia
POTRET ilustrasi bendera Australia /Pixabay/Linda72

DESKJABAR – Seorang pebisnis di Australia, Sam Kennard, menyerukan kepada kalangan pengusaha untuk melakukan boikot atas produk-produk China, sebagai balasan atas Partai Komunis China yang menaikkan bea tarif produk Australia.

Seruan yang dikemukakan CEO Kennards' Self Storage tersebut, karena apa yang dilakukan Partai Komunis China itu, sebagai balasan setelah Pemerintah Australia yang mengkritik pelanggaran hak asasi manusia oleh Pemerintah Komunis China serta dalam masalah penanganan pandemi Covid-19.

Pekan lalu, Beijing memberlakukan tarif 200 persen atas produk anggur Australia, yang membuat sektor pertanian anggur di Australia lumpuh.

Baca Juga: Lionel Messi Dijatuhi Denda 600 Euro karena Selebrasi Ala Diego Maradona

Sementara itu pada Senin, 30 November 2020, salah seorang diplomat China memosting gambar seorang Australia memegang pisau di tenggorokan seorang anak Afghanistan, di Twitter.

Sam Kennard, dalam postingannya di twitter mengatakan bahwa sudah saatnya kalangan pengusaha di Australia meninjau ulang kontrak pasokan barang-barang dari China.

“Ubah dan pilih produk buatan non-China jika memungkinkan. Kami telah membuat keputusan ini,” ujarnya.

Baca Juga: Melalui Lagu ‘Cinta Sendiri’, Pasha Kisahkan Cinta Bertepuk Sebelah Tangan

Bisnis Kennards Hire pertama kali diluncurkan pada tahun 1947 oleh ayah Sam Kennard, Walter.

Pada tahun 1973, Kennards Hire meluncurkan perusahaan penyimpanan mandiri nasional pertama di Australia. yang kini dimiliki secara independen.

Ia memiliki bisnis penyimpanan terbesar di negara itu dengan total 81 lokasi dan menghasilkan sekitar 110 juta dolar  setahun.

Sam Kennard mengajak para pengusaha lokal untuk bersatu menghadapi taktik intimidasi ang dilakukan Beijing.

Baca Juga: 2021, Neymar Jr Ingin Bermain Bersama Lionel Messi Lagi

“Pemerintah Komunis China terbukti sulit dipercaya. Mereka telah mengenakan tarif pada lobster, anggur, dan jelai sebagai balas dendam atau dendam dan risikonya adalah, Anda tidak tahu siapa selanjutnya, '' kata Kennard kepada NCA NewsWire.

Dia mengakui, mungkin sulit bagi banyak perusahaan Australia yang berutang budi untuk sepenuhnya menghentikan produk China dari jalur pasokan mereka karena beberapa diantara merasa sangat tidak berdaya, tanpa pasokan barang dari China.

Tetapi, dia mendesak bisnis dan konsumen untuk mencari alternatif selain impor China jika mereka bisa.

Baca Juga: Akhirnya Patung Kepala Kuda Kembali Lagi ke China, Setelah 160 Tahun Raib

Gembok adalah salah satu produk yang dibeli Kennards Storage dari pemasok China.

"Kami baru membahas ini kemarin dan kami ingin melihat apakah kami bisa mendapatkan gembok itu, katakanlah dari Taiwan, Korea, atau Jerman," kata Kennard.

Dewan Ekspor Australia pada hari Senin, 30 November 2020, juga menyerukan pesan senada.

"Pesan resmi China baru-baru ini menunjukkan bahwa hubungan bilateral kami sekarang telah memasuki titik terendah baru," kata Ketua ECA Dianne Tipping.

Baca Juga: Vanessa Angel Dipenjara Saat Masih Menyusui Bayi, AIMI Surati Kementerian Hukum dan HAM RI

“Kami mendorong eksportir untuk menilai risiko dengan lebih baik, dan mendorong lebih keras untuk mewujudkan peluang baru.”

Dengan negara totaliter yang berusaha mengisolasi produsen Australia, ECA merekomendasikan untuk beralih ke pasar lain.

"Peluang berlimpah di negara berkembang yang kuat di India, Indonesia, dan Vietnam, di negara dewasa seperti Jepang, Korea, Uni Eropa dan Inggris, serta di Timur Tengah dan Amerika Latin," kata  Dianne Tipping.***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Daily Mail


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah