Kasus Covid-19 Meninggal di Bandung Rentang Usia 60-69 dan 50-59, Klaster Keluarga Masih Mendominasi

14 November 2020, 06:52 WIB
Ilustrasi Covid-19. /Pixabay/Mattthewafflecat/.*/Pixabay


DESKJABAR
- Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung mengungkapkan klaster keluarga masih mendominasi dalam kasus penyebaran Covid-19 di Kota Bandung.

Total angka sebanyak 278 kepala keluarga dengan jumlah anggota keluarga mencapai 700 orang lebih yang dinyatakan telah terpapar virus corona.

Ketua Harian Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Bandung, Ema Sumarna mengatakan, klaster keluarga masih menjadi ancaman penyebaran virus corona yang sudah berlangsung 8 bulan.

Baca Juga: Jose Mourinho Dijatuhi Hukuman Percobaan 1 Tahun. Ini Gara-garanya

"Klaster keluarga masih menjadi ancaman," ujar Ema kepada wartawan, di Balai Kota Bandung, Jumat 13 November 2020. 

Menurutnya, salah satu penyebab klaster keluarga muncul masih terdapat anggota keluarga yang melakukan aktivitas di luar rumah. Anggota keluarga yang datang ke rumah sehabis dari luar diperkirakan tidak langsung membersihkan diri namun berinteraksi dengan yang lain.

Menurutnya, seperti dikutip DeskJabar dari RRI, kondisi tersebut menjadi penyebab penularan pada klaster keluarga besar.

Baca Juga: Warga Jabar di 7 Wilayah Agar Waspada Angin Puting Beliung, Di Ciamis Sudah Rusak Puluhan Rumah

Ema mengatakan, bagi masyarakat yang beraktivitas di luar rumah tetap harus disiplin menerapkan protokol kesehatan. Jika sudah tiba di rumah maka terlebih dahulu harus mandi dan tidak bersentuhan dengan anggota keluarga lainnya.

Ema memaparkan, saat ini kedisiplinan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan menurun setelah 8 bulan pandemi Covid-19 berjalan. 

Data gugus tugas menunjukkan periode satu ke periode dua adaptasi kebiasaan baru (AKB) mengalami penurunan sebesar 2,08 persen dan periode dua ke periode tiga hingga 12 November kemarin mengalami penurunan sebesar 8,24 persen.

Baca Juga: Mohamed Salah Terkonfirmasi Positif Covid-19

Sementara itu Wali Kota Bandung, Oded M Danial mengatakan, status zona penyebaran Covid-19 di Bandung masih sedang atau oranye. Menurutnya, angka reproduksi Covid-19 bergerak dinamis dan mengalami naik turun. 

"Hasil ini masih di bawah angka satu menunjukan bahwa pandemi Covid 19 ini masih terkendali," katanya. 

Dikatakan Oded, kasus konfirmasi aktif hingga Kamis 12 November 2020 mencapai 309 kasus dan 1.920 kasus sembuh serta 98 kasus meninggal dunia. Sedangkan jumlah total kasus kumulatif mencapai 2.327 kasus. 

Baca Juga: Info Covid-19 Kota Bandung, Satpol PP Gelar Razia Masker Hingga 30 November 2020

"Untuk 98 kasus meninggal dunia Covid-19 di Kota Bandung per 12 November 2020 dapat disampaikan 63.39 persen terjadi karena memiliki penyakit penyerta dengan jenis komorbid tertinggi adalah diabetes mellitus dan penyakit jantung. Rata rata usia kasus meninggal dunia adalah di rentang 60-69 dan 50-59 tahun," katanya.

Menurutnya, kasus konfirmasi aktif Covid-19 di Kota Bandung ini terjadi pada rentang kelompok usia 20 sampai 25 tahun. Namun, kasus kematian terjadi pada rentang umur usia lanjut. 

"Hal ini mengindikasikan bahwa terjadi penyebaran yang masuk ke tingkat rumah tangga akibat salah satu anggotanya berkegiatan di luar. Jadi klaster keluarga ini masih mendominasi. Kami mengingatkan masyarakat untuk terus menerus menjaga protokol kesehatan," tandasnya. ***

Editor: Syamsul Bachri

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler