KELUARGA Muda Ingin Punya Rumah Layak Huni Tapi Gaji Cuma Rp 6 Juta, Jangan Cemas Begini Caranya…

7 Februari 2024, 09:05 WIB
Kaluarga muda ingin punya rumah layak huni mungkinkah? /Istimewa/

 

DESKJABAR – Saat ini untuk mendapatkan rumah layak huni bagi masyarakat berpenghasilan pas-pasan semakin sulit karena harganya yang terus melejit.

Apakah ini berarti jika anda keluarga muda denan gaji Cuma Rp 6 juta per bulan tertutup peluangnya untuk mendapatkan rumah layak huni?

Baca Juga: KEBIJAKANNYA Digugat Guru ke MA, Inilah Deretan Kebijakan Kontroversi di Era Mendikbudristek Nadiem Makarim

Jangan cemas dan jangan khawatir, ada cara yang bisa dilakukan bagi keluarga muda yang ingin punya rumah murah layak huni meski gaji Cuma Rp 6 juta per bulan.

Mendapatkan rumah layak huni sebagai tempat tinggal memang menjadi persoalan serius. Bahkan ada survey yang mengatakan bahwa kalangan milenial kesulitan untuk medapatkan rumah karena harganya yang semakin melejit.

Bagi mereka dengan penghasilan besar tidaklah persoalan, namun masih banyak masyarakat berpenghasilan rendah atau pas-pasan, impian mereka untuk mendapatkan rumah murah layak huni sangatlah diidam-idamkan.

Dengan gaji pas-pasan bagaimana mereka bisa mendapatkan rumah yang layak huni? Itulah akibatnya terjadi backlog perumahan atau terjadinya defisit rumah yang terbangun dibanding dengan jumlah kebutuhan rumah.

Direktur Jenderal Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Iwan Suprijanto, mengungkapkan, backlog kepemilikan rumah berdasarkan data Susenas tahun 2023 jumlahnya mencapai 9,9 juta unit.

Jumlah ini mengalami penurunan dibanding dengan backlog pada tahun 2022 yang mencapai 12,75 juta unit. Meski turun, tetap saja angka 9,9 juta unit itu angka yang besar. Itu artinya ada 9,9 juta masyarakat yang butuh rumah namun tidak terwujud karena berbagai alasan, termasuk gaji pas-pasan.

"Dari data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) tahun 2023 'backlog' kepemilikan rumah telah mengalami penurunan dari sebelumnya pada tahun 2020 sebesar 12,75 juta menjadi 9,9 juta unit. Sedangkan persentase dan jumlah rumah tangga yang tidak memiliki akses terhadap hunian yang layak juga mengalami penurunan dari tahun 2020 sebesar 29,4 juta menjadi 26,9 juta rumah tangga," tutur Iwan Suprijanto.

Baca Juga: JELANG Libur Panjang, PT KAI Siapkan 1.085 Perjalanan Kereta Api Jarak Jauh, Lebih dari 460 Ribu Tiket Terjua

Sementara itu berdasarkan laporan survei nasional bertajuk 'Keterjangkauan Harga Perumahan Nasional' yang dilakukan UniTrend menyebutkan bahwa melejitnya harga rumah hingga kurangnya persiapan finansial menjadi kendala terbesar pembelian rumah bagi kalangan milenial di Tanah Air.

Berdasarkan laporan survei nasional tersebut menunjukkan ketidakstabilan pendapatan, tabungan, dan pekerjaan yang belum tetap memicu keraguan generasi muda untuk membeli hunian. 

Menurut Manager UniTrend, Ignatius Ardhana Reswara,  sebanyak 47,2 persen dari total 1.192 responden di berbagai daerah enggan membeli rumah karena belum stabilnya pendapatan, yakni di kisaran Rp2 juta - Rp5 juta. 

Diikuti 43,7 persen mereka merasa tabungannya belum mencukupi dan ketiga belum memiliki pekerjaan yang tetap sebanyak 8,5 persen.

Ardhana menjelaskan, generasi muda saat ini menghindari pembiayaan rumah secara kredit. Mayoritas masyarakat menilai sistem kredit di Indonesia belum ramah dan masih ada yang belum mengetahui skema pembiayaan kredit pemilikan rumah (KPR). 

Hal ini dicerminkan dari 52,9 persen masyarakat yang lebih memilih untuk membeli rumah secara tunai dan 22,5 persen memilih untuk membangun rumah secara mandiri dan bertahap.

Gaji Pas-pasan bisa Punya Rumah, Ini Caranya..

Bagi anda yang punya gaji pas-pasan misalnya Cuma Rp 6 juta per bulan jangan cemas, masih ada peluang untuk mendapatkan rumah murah layak huni.

Ada produk bank yakni KPR BTN Sejahtera yakni KPR Bersubsidi skema FLPP (Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan) yang pengelolaannya dilaksanakan oleh BP TAPERA.

Program ini diperuntukan bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) sektor pekerjaan formal/fixed income Non Peserta Tapera dan sektor pekerjaan informal/nonfixed income.

Baca Juga: BANK MANDIRI Tebar Promo dan Diskon Bejibun untuk Manjakan Nasabah Jelang Imlek 2024, Apa Saja?

Program ini menawarkan kemudahan dan keringanan bagi masyarakat berpenghasilan rendah yakni :

  • Uang muka ringan mulai dari 1%
  • Suku bunga 5% tetap
  • Jangka waktu hingga 20 tahun
  • Subsidi bantuan uang muka sebesar Rp4juta rupiah* (khusus rumah tapak)
  • Bebas premi asuransi dan PPN
  • Jaringan kerjasama yang luas dengan developer di seluruh Indonesia

Cara Daftar dan Syarat yang Diperlukan

Mengutip dari laman btn.co.id, bagi masyarakat dengan penghasilan pas-pasan bisa mendaftar untuk bisa memperoleh KPR BTN Sejahtera caranya :

  • Pemohon mencari lokasi rumah yang akan diinginkan, atau bisa mendapatkan info melalui link www.btnproperti.co.id , info di Outlet BTN, pameran property dan lain sebagainya
  • Siapkan dokumen yang lengkap
  • Berkas permohonan akan di proses oleh Bank BTN, diantaranya adalah Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK), verifikasi data, dan analisa
  • Jika permohonan disetujui, Pemohon mempersiapkan kecukupan dana di Tabungan BTN
  • Melakukan Akad Kredit
  • Dan mulai proses pencairan permohonan

Baca Juga: UPDATE Harga Emas Antam dan UBS di Pegadaian Hari Ini Rabu 7 Februari 2024, Simak Rinciannya

Syarat dan Ketentuan

  • WNI minimal usia 21 tahun atau sudah menikah, maks 65 tahun pada saat jatuh tempo kredit;
  • Maksimal penghasilan:
  • Tidak kawin Rp 6jt
  • Kawin Rp 8jt
  • Khusus Papua dan Papua Barat:
  • Tidak kawin Rp 7,5jt
  • Kawin Rp 10jt
  • Pemohon dan Pasangan tidak memiliki rumah
  • Belum Pernah menerima subsidi perumahan dari pemerintah
  • Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) Memiliki Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) Pajak Penghasilan (PPh) orang pribadi
  • NIK terdaftar di Dukcapil.

Dokumen

  • KTP (pemohon dan pasangan bagi calon debitur yang telah menikah);
  • Kartu Keluarga (KK);
  • Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP);
  • Buku atau Akta Nikah bag yang telah menikah atau Surat/Akta Cerai bagi yang telah bercerai;
  • Slip Gaji 3 bulan terakhir;
  • Surat keterangan bekerja dari perusahaan;
  • Rekening Koran tabungan 3 bulan terakhir;

Tertarik? Yuk segera ke Bank BTN untuk bisa mendapatkan fasilitas KPR BTN Sejahtera, KPR bersubsidi untuk mendapatkan rumah layak huni meski gaji Cuma Rp 6 juta per bulan. ***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: btn.co.id

Tags

Terkini

Terpopuler