Kenaikan Suhu Global Mencapai Rekor Tertinggi, Dampak Perubahan Iklim Bikin Serba Panas

28 April 2023, 09:39 WIB
Kondisi kenaikan suhu global yang melanda Indonesia disebut-sebut mencapai rekor tertinggi, sebagai dampak perubahan iklim. /Kodar Solihat/DeskJabar.com

 

DESKJABAR – Kondisi kenaikan suhu global yang melanda Indonesia disebut-sebut mencapai rekor tertinggi, sebagai dampak perubahan iklim. Salah satu penyebabnya, adalah kenaikan suhu permukaan laut dunia yang terus meninggi.

Tampaknya, kenaikan suhu global yang menjadi semakin panas, juga merembet kepada berbagai hal. Kondisi dampak perubahan iklim di Indonesia bukan hanya membuat lingkungan menjadi panas, juga perilaku manusia juga menjadi cepat panas.

Masyarakat pada sejumlah kota di Indonesia merasakan kondisi cuaca menjadi sangat panas sejak beberapa hari terakhir. Bahkan, banyak mobil terpaksa membuka jendela karena kondisi AC menjadi tidak cukup menahan panasnya suhu.

 Baca Juga: Prakiraan Cuaca Pantai Jawa Barat 27 April-3 Mei 2023, dari Sukabumi sampai Pangandaran

Kondisi suhu laut sekarang

Pihak lembaga lingkungan Greenpeace, pada Jumat, 28 April 2023 menyebutkan, kenaikan suhu global kali ini adalah rekor tertinggi, sejak pencatatan satelit yang dimulai pada 1958.

Disebutkan, berdasarkan data National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA), suhu rata-rata permukaan laut telah mencapai 21,1 derajat celcius sejak awal April 2023. Fenomena ini mengalahkan suhu tertinggi sebelumnya sebesar 21 derajat celcius yang ditetapkan tahun 2016.

Lebih dari 90 persen penyebab lautan memanas adalah akibat penggundulan hutan, dan pembakaran bahan bakar fosil.

Baca Juga: Wisata Pantai Sukabumi dan Cianjur, Waspada Gelombang Laut Bisa Mencapai 4 Meter

Berbagai tanda ini adalah alarm kita untuk terus mendorong perubahan lebih baik bagi perlindungan bumi dengan melindungi hutan yang tersisa,” tulis pihak Greenpeace melalui Instagram @greepeaceid, Kamis, 27 April 2023.

Greepeace juga menyarankan mendorong energi terbarukan dan menghentikan penggunaan batubara. Karena, kita tak punya planet lain untuk rumah kita.

Banyak komentar netizen soal terjadinya kondisi suhu yang memanas ini, misalnya :

@habsim_a.m, Bener min udh parah bgt panasnya, q aja yg dipegunungan krasa bgt kalo siang panasnya, apa pemerintaah pusat pd tebel kulitnya ga krasa panasnya?

 

Baca Juga: Sukabumi, Orang Hilang di Pantai, Ada Bahaya Kelautan atau Diseret Nyi Roro Kidul ?

@santrie_indie, Akhir akhir ini panas bung, udara panas, ekonomi panas, politik panas, hukum panas.. global warming yg terjadi pada seluruh sektor

@noviantariyesy, Kukira aku aja yang sedih, ternyata ada yang jauh lebih sedih dibandingkan aku. Kukira aku aja yang sakit, ternyata bumi juga mengalami hal yang sama. Kukira penebangan pohon sudah teratasi, ternyata malah banyak yang melakukan penebangan pohon. Kukira kalau semakin panas air laut, maka terumbu karang akan biasa aja, tapi ternyata akan semakin banyak terumbu karang yang memutih dan mati.

@febrinadj, Hutan dibabat, dibangun ina inu juga ga ditempatin, tambang dimana mana jadinya longsor. Udah kaya Negara api gersang semua tar????

@zakienko, Amerika dengan China dalang terbesar perusakkan di bumi.

@megi_liyu, susah sekarang min. Hampir semua orang hanya mementingkan kepentingan pribadi. Demi cuan dengan ikhlas nya menghancurkan hutan2 yang tersisa ???? dan asumsi saya, manusia yang haus akan cuan dan harta berlimpah tidak akan pernah berhenti menghancurkan alam dan hutan semelum 2 hal ini.

@anadellanatasha, Negara itu paling tau soal beginian....tapi paling gak peduli juga....karena cuan ada diatas segalanyaaaaaa

Dan lain-lain. ***

Editor: Kodar Solihat

Sumber: Greenpeace Indonesia

Tags

Terkini

Terpopuler