Tasik Dan Nostalgia Kecil Bagian 5, Permainan Tradisional Paruh Tahun 1970-an yang Dimainkan Anak-anak

7 September 2022, 00:29 WIB
Masa kecil sangat indah, banyak hal terjadi di masa kecil yang tak pernah bisa kembali selain dikenang /koropak.com /

DESKJABAR - Saya dan teman-teman kecil saya pernah merasakan masa kecil yang bahagia.

Kami pernah merasakan asiknya berenang di balong yang airnya letek  (bukan kolam renang), berloncatan dari sungai sambil memegang akar pohon dan menceburkan diri ke air. Mirip Tarzan Kota.

Main Gokart yang dibuat dari kayu dan rodanya dibuat dari bearing/ lager bekas.

Baca Juga: KEISTIMEWAAN 6 Destinasi Wisata yang Lagi Populer di Bandung, Alam Sangat Estetik, Asyik Buat Liburan

Gokart buatan tersebut dimainkan dengan cara didorong oleh teman-teman dari belakang secara bergiliran, setelah saya yang didorong, giliran saya mendorong Gokart teman kita.

Bermain Karet, Pecle / Sonlah, Gampar atau Galah Sodor, bermain Baren atau Rebonan, bermain petak umpet (Di Tasik dikenal dengan nama Jat-jatan), bermain Gatrik, Sigungan dengan menggunakan batu, Dam-daman atau lelempengan juga biasa kita mainkan.

Pendek kata segala permainan kita coba. Ada lagi Ucing Baledog (lempar : Sunda)  dengan mempergunakan kertas bekas yang diuwel-uwel menyerupai bola. Agar ada tenaga. Di dalamnya diberi batu kecil. Bola kemudian dilapisi plastik dan diberi karet biar tidak mudah rusak jika suatu saat masuk selokan atau kolam.

Permainan tradisional saat itu tidak memiliki gender. Laki-laki dan perempuan bisa ikutan selama para peserta menjunjung tinggi sportivitas dan kekompakan Tim. Disitulah permainan ini ada dan diciptakan.

Enaknya permainan tradisional jaman saya kecil relatif berbahan murah nyaris tidak mengeluarkan uang.

Uangnya kita pergunakan jajan di mamang Es Lilin atau Sempe yang didalamnya diisi aromanis.

Baca Juga: Objek Wisata Alam yang Sangat Dekat dari Pusat Kota Garut.Menikmati Sunrise di Karacak Valley

Bermain Pecle atau sonlah tidak harus mengeluarkan biaya sepeserpun tidak seperti permainan anak-anak kekinian.

Syaratnya asalkan ada halaman tetangga yang luas, kita bisa memainkan permainan ini. Pertama membuat garis dengan batu atau kapur.

Berikutnya siapkan pecahan genteng  yang akan dipakai untuk permainan sonlah.

Genting yang kita pergunakan bisa nyari di sekitar rumah.

Pemainan guyub lainnya adalah Slepdur dan oray-orayan. Banyak simbol-simbol kebersamaan dalam permainan ini.

Ada ketua regu yang mengharuskan punya strategi bermain. Ada anak buah yang harus menjaga kekompakan tim.

Permainan yang menarik lainnya adalah Gatrik. Permainan yang menggunakan bambu dengan panjang 50 Cm dan anak bambu dengan panjang kurang lebih 12 cm.

Anak bambu disimpan di atas dua buah batu. Masing-masing tim punya tugas. Ada yang melempar (lawan) dan ada yang menjaga (tim lainnya).

Anak bambu ini kemudian dipukul oleh satu tim secara bergiliran sejauh mungkin.

Tim yang jaga selanjutnya akan menggendong tim yang menang ke awal permainan.

Saat bulan purnama datang kami memilih bermain oray-orayan atau galah sodor di jalanan yang tidak terlalu ramai.

Baca Juga: Review Preman Pensiun 6 Episode Terbaru, Ujang dan Murad Mencari Anak Kang Mus Tidak Ketemu, Taslim Marah?

Saya tidak terlalu pandai bermain kelereng. Namun tidak pernah menyerah jika setiap main kelereng saya kalah. Kami menyadari betul. Ini adalah permainan. Bisa menang bisa kalah. Yang penting kami tidak berselisih dengan teman sebaya.

Permainan jaman saya kecil dimainkan banyak orang, tidak seperti permainan saat ini yang cenderung individual. Anak-anak saat ini bahkan bisa bermain hingga pagi hari.

Saya masih ingat pada tahun 1970an di Tasikmalaya ada satu event tahunan yang sangat ditunggu-tunggu warga Tasik, Ciamis, Banjar, Garut bahkan Pangandaran.

Namanya Tasik Festival atau Tasik Fair (TF). Venuenya berada di sepanjang Jl. HZ Mustofa mulai dari depan Kaum / Masjid Agung Tasikmalaya sampai perempatan Jln. Panyarutan.

Perhelatan akbar ini mirip Jakarta Fair. Puluhan stan pemerintah maupun swasta berebut mencuri perhatian pengunjung. Acara juga dimeriahkan dengan kehadiran komedi putar dan Seni tradisional.

Baca Juga: Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 44, Ditutup Malam Ini Pukul 23.59 WIB, Segera Gabung Gelombang!

Yang jadi ikon dan magnet acara TF adalah kehadiran stan baterai ABC dengan Balon ABC yang sangat diminati anak-anak yang datang bersama orangtuanya ke TF.

Balon dengan warna putih dan merah ini bahannya sama dengan bahan bola renang. Ditiup dengan mulut atau pompa.

Belum disebut pernah ke Tasik Fair kalau pulang ke rumah tidak membawa Balon ABC.

Perhelatan Tasik Fair pernah juga diselenggarakan di Jln. Pasar Wetan dari perempatan Selakaso sampai perempatan Sukalaya dan Yudanagara. Di Lapang Dadaha Tasikmalaya.

Bersambung.***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler