DESKJABAR- Ditemukan hal yang istimewa pada 9 Dzulhijjah, yaitu Wukuf, salah satu rukun ibadah haji yang sampai saat ini masih terpelihara secara utuh.
‘Wukuf itu di Arafah’, demikian kata Rasulullah Saw, di sini tempat para haji, bertemu dan berkenalan satu sama lainnya.
Wukuf adalah berdiam diri di Arafah, bisa dilaksanakan dalam keadaan sehat atau sakit, tidur maupun terbangun.
Wukuf merupakan puncaknya pelaksanaan ibadah haji yang jatuh pada tanggal 9 Dzulhijjah.
9 Dzulhijjah disebut juga hari Arafah yang menjadi hari istimewa utnuk umat Islam. Karena pada hari itu Allah Swt membanggakan hambaNya yang berkumpul di Arafah.
Hari Arafah menurut sebuah riwayat, Allah turun ke langit dunia, kemudian bersbda:
“Hai para malaikat, lihat hambaKu ditengah sengatan terik matahari dan taburan debu, mereka datang dari negeri yang jauh, mereka mengharapkan rahmat dan ampunan, walaupun dosa mereka seperti gunungan pasir atau seperti titik-titik curah hujan atau seperti buih di lautan niscaya Aku ampuni mereka,”tulis Drs H A Banani Adam dalam bukunya ‘Hikmah Rahasia Haji dan Umrah’.
Mengapa hari Arafah yang jatuh pada setiap tanggal 0 Dzulhijjah begitu istimewa bagi umat Islam?
Sebab di hari Arafah berkumpulnya pada mereka sejumlah syarat dan penyebab terkabulnya doa.
Mulai dari kondisi, waktu dan tempat yang mulia, serta dekatnya Allah kepada mereka.
Di hari Arafah, doa menjadi sangat mustajab dan terkabul.
Dilansir DeskJabar.com dari laman kemenag.go.id, Nabi Muhammad Saw bersabda yang artinya:
Sebaik-baik doa, adalah doa di hari Arafah. Dan sebaik-baik doa yang kupanjatkan dan dipanjatkan oleh para nabi sebelumku, adalah ‘tiada tuhan melainkan Allah semata, tiada sekutu bagiNya. MilikNya semua kerajaan, dan bagiNya segala pujian. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu,”HR. Imam Tirmidzi.
Baca Juga: Kemensos Cabut Ijin PUB ACT, Diduga Melakukan Pelanggaran Peraturan
Selain itu, dalam hadits shahih yang diriwayatkan dari sahabat Qatadah, Nabi Muhammad Rasulullah Saw bersabda yang artinya:
"Puasa hari Arafah menghapus kesalahan-kesalahan yang dilakukan pada tahun lalu dan tahun yang akan datang."Hadits Riwayat Muslim, At Tirmidzi, dan Ibnu Majah
Keistimewaan ini diterangkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Aisyah bahwa Rasulullah bersabda yang artinya:
"Jumlah manusia yang dibebaskan Allah dari siksa neraka pada hari Arafah lebih banyak daripada yang dibebaskanNya pada hari lainnya. Pada hari Arafah Allah mendekatkan lalu membanggakan orang-orang yang wukuf di Arafah kepada para malaikat, dan Dia berfirman, 'pasti Ku-kabulkan apapun permohonan mereka,”Hadits Riwayat Imam Muslim.***