DESKJABAR - Diketahui, doa sudah menjadi bagian dari kehidupan manusia sejak lama.
Allah pun memerintahkan hambanya untuk berdoa.
Tak hanya itu Allah murka terhadap hambanya yang tidak berdoa.
Karena doa merupakan ibadah kepada Allah.
Baca Juga: Dosa Zina Berkali-kali Terampuni Cukup dengan 1 Kalimat Ini? Kok Bisa? Inilah Jawaban Logisnya
Lanjut,Mursalim dalam ‘Jurnal Al-Ulum’ mengatakan,doa adalah permintaan atau permohonan kepada Allah melalui ucapan lidah atau getaran hati.
Nah, dalam sebuah riwayat ditemukan bahwa nabi mengajarkan bagaimana cara berdoa ketika membayar hutang.
Doa yang diajarkan nabi ini di samping bisa melunasi hutang juga dapat menghadapi kemalasan dan kekikiran.
Pendeknya, doa ini mempunyai kandungan makna lengkap.
Baca Juga: DIAM-DIAM GARENA Bagikan Rahasia Kode Redeem, Inilah Treasure Tersembunyi, Terbaru Ditemukan
Karena itu, doa ini bermanfaat bagi seseorang yang memiliki hutang.
Karena itu, doa yang diajarkan nabi ini mempunyai kedudukan penting demi terlaksananya hajat manusia.
Sebagai tambahan doa ini juga tercatat dalam hadits riwayat Tirmidzi dan Abu Dawud.
Dari paparan di atas, doa mempunyai peranan penting bagi hajat seseorang termasuk yang mempunyai hutang.
Baca Juga: 10 Magnet Destinasi Wisata Alam Puncak Bogor, Salah Satunya Taman Safari Indonesia!
Sebab segala hajat dicapai tentu ada campur tangan dari doa yang dipanjatkan.
Sehingga tepat jika doa ini dibaca oleh orang yang memiliki hutang.
Lantas bagaimana bacaan doa ketika membayar yang sesuai dengan ajaran nabi itu?
Simak artikel ini sampai selesai agar dapat jawaban lengkap.
Dikutip DeskJabar.com dari https://jatim.kemenag.go.id terdapat bacaan doa saat membayar hutang, yaitu.
اللَّهُمَّ اكْفِنِي بِحَلالِكَ عَنْ حَرَامِكَ وَأَغْنِنِي بِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ
Allahummak fini bi halalika ‘an haramika wa aghnini bifadlika ‘amman siwaka.
“Ya Allah! Cukupilah aku dengan rezekiMu yang halal (hingga aku terhindar) dari yang haram. Perkayalah aku dengan karuniaMu,”(HR. Tirmidzi).
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ الْجُبْنِ وَالْبُخْلِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ غَلَبَةِ
الدَّيْنِ وَقَهْرِ الرِّجَالِ
Allahumma inni a'udzubika minal hammi wal hazani wa ‘audzubika minal ‘ajzi wal kasali wa audzubika minal jubni wal bukhli wa a'udzubika min gholabatid daini wa qahrir rijaal.
“Ya Allah, saya berlindung kepada-Mu dari kekhawatiran dan kesedihan dan saya berlindung kepada-Mu dari kelemahan dan kemalasan dan saya berlindung kepada-Mu dari sifat pengecut dan kikir, dan saya berlindung kepada-Mu dari keutamaan agama dan menaklukkan orang-orang berkata, Saya dapat melakukannya, Tuhan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mulia, dan telah melunasi hutangku kepadaku,”(HR. Abu Dawud).***