Ini Makna dan Filosofi di Balik Ketupat, Sajian Wajib dan Ciri Khas Lebaran

2 Mei 2022, 16:49 WIB
Ketupat Lebaran memiliki makna dan filosofi sendiri. / Unsplash/ Mufid Majnun /

DESKJABAR - Ketupat adalah makanan wajib setiap Lebaran, sehingga ia menjadi ciri khas Idul Fitri.

Kendati misalnya ada lontong di rumah, ketupat tetap mesti ada. Tanpa ketupat, bukan Lebaran namanya.

Ketupat seolah menjadi syarat "sah" Lebaran.

Ternyata dari sejarahnya pun ketupat memang sangat erat kaitannya dengan Lebaran. Ketupat memiliki makna dan filosofi sendiri.

Baca Juga: Cara Membuat KETUPAT LEBARAN HEMAT GAS Namun Hasil Sempurna untuk Idul Fitri

Namun demikian, ketupat pada awalnya tidak berhubungan dengan tradisi Lebaran, namun sejah zaman Sunan Kalijaga menyebarkan Islam di Pulau ketupat dihubungkan dengan Lebaran Idul Fitri.

Dulu, masyarakat Nusantara seringkali menggantung ketupat di tanduk kerbau untuk menunjukkan rasa terima kasih mereka atas keberhasilan panen.

Dikutip DeskJabar dari indonesia.travel, kebiasaan ini kemudian mulai berubah secara simbolis pada abad ke-15 sampai 16 ketika Sunan Kalijaga, salah seorang dari sembilan Walisongo, menyebarkan ajaran Islam di Pulau Jawa.

Baca Juga: 10 Tips Buat Ketupat Lebaran Anti Gagal! Tekstur Lembut, Tidak Mudah Basi Hanya 30 Menit!

Sunan Kalijaga mencoba mengasimilasi budaya Islam dengan budaya lokal, agar ajaran Islam diterima masyarakat. Maka, Sunan Kalijaga menjadikan ketupat sebagai lambang Idul Fitri.

Penggunaan ketupat bersamaan dengan saat beliau memperkenalkan istilah ba’da di Pulau Jawa.

Ba’da tersebut terbagi menjadi dua, yaitu ba’da Lebaran dan ba’da Kupat.

Ba’da Lebaran merupakan prosesi salat Idul Fitri yang dilanjutkan dengan tradisi saling mengunjungi tetangga dan keluarga untuk menjaga silaturahmi.

Baca Juga: Cara Mudah Membuat Ketupat Lebaran, Dijamin Empuk, Tak Cepat Basi dan Tak Perlu Rebus Berjam-jam

Sedangkan ba’da Kupat merupakan tradisi membuat ketupat dan membagikannya kepada tetangga dan keluarga seminggu setelah Idul Fitri.

Upaya itu terbukti berhasil, karena tak lama setelah itu, Islam mulai diterima oleh masyarakat Jawa.

Memiliki dua arti

Selain keterkaitannya dengan penyebaran agama Islam di Jawa, ketupat juga memiliki makna dan filosofi.

Arti kata ketupat, yang pertama adalah "ngaku lepat". Artinya mengakui kesalahan.

Arti kedua adalah "laku papat" yang menggambarkan empat sisi ketupat.

Salah satu sisi ketupat ada yang bernama Lebaran. Nama lain dari Idul Fitri di Indonesia.

Sisi kedua, yaitu Luberan. Memiliki arti rezeki yang melimpah dan memberi sedekah kepada yang membutuhkan.

Sisi ketiga, yaitu Leburan, yang berarti menghapus dosa-dosa yang telah dilakukan selama setahun.

Terakhir, sisi keempat yang dinamakan Laburan, memiliki arti mensucikan diri atau kembali suci bagai bayi yang baru lahir.

Itulah asal muasal ketupat, ciri khas Lebaran Idul Fitri di Indonesia.***

 

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Travel Indonesia

Tags

Terkini

Terpopuler