DESKJABAR - Ada hal yang "aneh" ketika seseorang ibadah kepada Allah SWT, yaitu ada dosa maksiat dalam ibadah.
Sebagaimana diketahui dosa biasanya terjadi ketika manusia berinteraksi dengan manusia lainnya.
Tapi ternyata dosa juga bisa terjadi ketika seseorang sedang beribadah kepada Allah.
Jadi, dalam ibadah pun tidak menutup kemungkinan seorang hamba melakukan dosa dan maksiat.
Dosa adalah adalah perbuatan yang dilakukan seorang mukallaf yang melanggar hukum Allah SWT.
Dengan demikian, manusia tidak mungkin terhindar dari dosa dan maksiat termasuk saat beribadah kepada Allah SWT.
Lalu, bagaimana cara agar terhindar dari 2 dosa maksiat saat beribadah terhadap Allah SWT?
Dikutip dari kanal YouTube Adi Hidayat Official berjudul Jika ‘Meninggalkan Shalat, apakah harus diQodho?' tayang pada 15 Februari 2022, Ustadz Adi Hidayat mengatakan bahwa dosa dibagi dua bagian, yaitu dosa terhadap Allah dan dosa terhadap manusia.
Dia menjelaskan, dosa terhadap Allah dan dosa kepada manusia, kedua dosa tersebut sering dilakukan oleh manusia.
Adi Hidayat mencontohkan, dosa terhadap Allah di antaranya adalah orang beribadah shalat tapi shalatnya sekehendak dia.
Lalu dia melanjutkan, satu hari shalat satu hari tidak orang tersebut sedang maksiat dan dalam ibadah.
Dosa itulah yang dinamakan dosa dalam beribadah atau maksiat dalam beribadah, yaitu maksiat kepada Allah.
Dosa itulah yang biasa dilakukan oleh manusia terhadap Allah SWT, karena manusia tidak mungkin bisa terhindar dari dosa dan kesalahan sepanjang hidupnya.
Dosa atau maksiat yang kedua adalah dosa manusia terhadap sesama manusia, yaitu mencela sesama manusia sebagaimana dalam Al-Qur’an surah Al-Hujurat Ayat 11 yang artinya:
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka.”
“Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik.”
“Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan.”
Baca Juga: Hasil Otopsi Kedua Tangmo Nida Dirilis, Ibunya Malah Ingin Kasus Dihentikan
“Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.”
Lalu, ustadz Adi Hidayat berpesan untuk segera bertaubat dan meninggalkan dosa tersebut.
“Allah sangat mencintai para pelaku maksiat yang ingin bertaubat dibandingkan dengan orang shaleh yang tidak pernah merasa bersalah dalam hidupnya,”ujarnya.
Dosa manusia bisa diampuni jika mau bertaubat, karena Allah Maha Pemaaf.
Lantas, taubat memiliki empat unsur penting, yaitu:
1. Penyesalan dari kesalahan dan dosa di masa lalu.
2. Segera menghentikan kemaksiatan yang sedang dilakukan.
3. Memohon ampunan atau istigfar pada Allah SWT.
4. Tekad kuat untuk tidak mengulangi lagi dosa tersebut di masa depan.
Unsur terakhir inilah yang mendorong manusia untuk senantiasa meningkatkan ketakwaan pada Allah SWT dan bersikap lebih hati-hati dalam setiap perbuatannya.***