Minum Saat Azan Subuh, Apakah PUASA SAH Atau BATAL? Simak Penjelasan Ustadz Abdul Somad

23 Maret 2022, 04:52 WIB
Minum saat azan subuh apakah puasa sah atau batal? Simak Ustadz Abdul Somad /YouTube Syiar Islam Garut/

 

 

DESKJABAR – Puasa adalah ibadah menahan diri dari hawa nafsu, lapar, dahaga dan dari segala yang membatalkannya.

Pelaksanaan ibadah puasa mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari.

Sebelum melaksanakan puasa, kita disunnahkan untuk makan sahur terlebih dahulu.

Rasulullah SAW mengatakan, ada keberkahan di dalam makan sahur yang kita lakukan sebelum puasa.

Hal ini sesuai dengan hadits sahur sebelum puasa, yang artinya:

“Makan sahur adalah berkah, maka janganlah kalian meninggalkannya, walau kalian hanya meminum seteguk air, karena Allah 'Azza wa Jalla dan para Malaikat bersalawat kepada orang yang makan sahur.” (HR. Ahmad No. 11086, Syaikh Syu'aib Al Arnauth mengatakan: sanadnya shahih).

Baca Juga: AKHIRNYA KASUS SUBANG TERUNGKAP Ada Saksi Jadi Tersangka? Kapolda Jabar Tegaskan Pelaku Diumumkan PEKAN INI

Kita pun disarankan untuk berhenti makan dan minum setelah imsyak, dan sebelum azan subuh berkumandang.

Namun bagaimana jika kita minum saat azan subuh berkumandang? Apakah puasa sah atau batal?

Mengutip dari Youtube TAUFIQTV “Minum saat Adzan? Sah kah puasa Saya? Ustadz Abdul Somad Ph.D.”, 24 Desember 2019, begini penjelasannya.

Menurut Ustad Abdul Somad, azan subuh dan semua azan waktu sholat sudah ditetap oleh Badan Hisab dan Rukyat (BHR).

Dan mereka memiliki metode penghitungan yang benar dan telah diseragamkan.

“Di Kementerian Agama ada satu (bagian) namanya BHR yang menetapkan 1 Ramadhan, 1 Syawal dan yang menetapkan waktu sholat,” ujar Ustadz Abdul Somad.

Dan hampir seluruh masjid di Indonesia, menggunakan waktu sholat sesuai dengan yang ditetapkan BHR tersebut.

Oleh karena itu, waktu azan subuh masjid pun disesuaikan dengan BHR sesuai dengan ketetapan yang ada.

Baca Juga: FUNGSI IMSAK di Bulan RAMADHAN: Apakah Setelah Imsak Boleh Makan dan Minum atau Tidak? Buya Yahya Menjelaskan

“Kalau (misal) azan subuh jam 4.08 (WIB), maka yang jam 4.08 (WIB) itu dia minum, puasa nya batal,” ujar Ustadz Abdul Somad menegaskan.

Menanggapi hadits Nabi SAW yang mengatakan siapa yang makan sahur kemudian dia mendengar azan subuh, maka selesaikan makan sahurnya, begini tanggapan Ustadz Abdul Somad.

“Zaman Nabi SAW, mereka azan sebelum masuk waktu. Jadi kalau subuh (misalnya) jam 4.08 (WIB), mereka azan jam 4.06 (WIB),” ujarnya.

Maka ketika azan subuh berkumandang di zaman Nabi SAW, belum masuk waktu yang membatalkan.

Baca Juga: Puasa Ramadhan 2022, Makan Sahur Sampai Habis Adzan Subuh, Bolehkah? Ini Kata Ustadz Adi Hidayat.

“Tapi nanti saat ‘asholaatu khoirum minannauum’, baru masuk jam 4.08. Maka saat Allahu Akbar di awal (azan) itu, belum masuk waktu,” tutur Ustadz Abdul Somad.

Dan rata-rata muazin kita sekarang, itu azan subuh berkumandang tepat waktu sesuai BHR.

“Jadi kasusnya berbeda dengan zaman Nabi SAW dulu,” kata Ustadz Abdul Somad lagi.

Jika jam di rumah atau di HP tidak selaras dengan waktu azan subuh masjid setempat, maka sebaiknya disamakan saja.

“Jam di HP belum, tapi di masjid sudah berkumandang azan. Kalau begitu, kita seragamkanlah jam di HP kita dengan ikut jam di masjid,” ujar Ustadz Abdul Somad lagi.***

Editor: Zair Mahesa

Sumber: Youtube TAUFIQTV

Tags

Terkini

Terpopuler