Bulan Ramadhan Semua Setan Dibelenggu, Tapi Kenapa Masih Banyak Maksiat? Begini Kata Ustadz Adi Hidayat

18 Maret 2022, 13:01 WIB
Setan dibelenggu saat Ramadhan, kenapa masih banyak maksiat? Ini kata Ustadz Adi Hidayat. /tangkapan layar Youtube Adi Hidayat Official/

DESKJABAR – Keyakinan bahwa setan dibelenggu saat bulan Ramadhan didasarkan pada hadits shahih dari Imam Bukhari .

“Ketika masuk bulan Ramadhan, maka setan - setan dibelenggu, pintu-pintu surga dibuka, dan pintu-pintu neraka ditutup.”  (HR. Bukhari)

Dengan dibelenggunya setan saat bulan suci Ramadhan, maka manusia akan lebih leluasa dalam menjalani ibadah dan terhindar dari perbuatan maksiat.

Karena setan merupakan salah satu penyebab manusia jatuh ke dalam perbuatan dosa dan maksiat. Mereka mampu mempengaruhi hawa nafsu manusia.

Baca Juga: Puasa Nisfu Syaban 2022 Jatuh Pada Hari Jumat Hukumnya Haram, Inilah Penjelasan Ustadz Adi Hidayat

Oleh karena itu, manfaatkan bulan Ramadhan untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita pada Allah SWT.

Kendati demikian, masih banyak kita lihat manusia yang berbuat maksiat  di bulan Ramadhan.

Bagaimana bisa? Bukankah setan semua sudah dibelenggu?

Melansir dari Youtube Audio Dakwah, “Kok Banyak Maksiat? Benarkah Setan Dibelenggu Ketika Ramadhan? - Ustadz Adi Hidayat LC MA”, 12 Mei 2018, begini penjelasannya.

Ustadz Adi Hidayat pun menjelaskan arti setan dibelenggu yang dimaksud dalam hadits Imam Bukhari tersebut.

Baca Juga: BACA AMALAN TERBAIK Ini Pada Malam Jumat dan Hari Jumat, Kata Syekh Ali Jaber Itu Pesan Nabi SAW

Menurut Ustadz Adi Hidayat, pengertian setan dibelenggu saat Ramadhan bukanlah dalam arti secara harfiah mereka diikat menggunakan rantai besi.

“Sebagian ulama kemudian memberikan penjelasan, bahwa itu hanya sebuah kiasan,” kata Ustadz Adi Hidayat.

Yang dimaksud dibelenggu di sini adalah saat Ramadhan, Allah SWT menurunkan rahmat kepada orang – orang yang beriman untuk meningkatkan ibadah.

Ketika seseorang meningkatkan ibadah, otomatis hawa nafsu ditekan. Dan setan pun tidak bisa menganggunya, sehingga perbuatan maksiat akan menurun.

“Ketika ketaatan meningkat, akan menutup peluang keburukannya. Kalau peluang keburukannya sudah ditutup, dirinya tercegah dari perbuatan maksiat,” tutur Ustadz Adi Hidayat lagi.

Dengan meningkatkan ibadah di bulan Ramadhan, membuat setan tidak bisa berbuat apa-apa. Inilah yang menyebabkan pintu surga terbuka dan pintu neraka tertutup rapat untuk kita.

Baca Juga: Tidak Harus Baca Surat Yasin, Tapi Lakukan Ini di Malam Nisfu Sya'ban kata Ustadz Adi Hidayat

“Setan tidak mampu karena manusia memiliki kemampuan untuk mengerjakan amal soleh, sehingga tertutup celah-celah keburukannya. Maka di sini dilukiskan seakan-akan setan dibelenggu,” tutur Ustad Adi Hidayat lagi.

Menanggapi banyaknya manusia yang masih melakukan maksiat saat Ramadhan, Ustadz Adi Hidayat mengatakan berarti orang tersebut masih merespon keburukan yang dibisikkan setan.

Untuk bisa memahami mengapa seseorang bisa berbuat maksiat saat Ramadhan, Ustadz Adi Hidayat menjelaskan melalui ayat puasa, Al Baqarah ayat 183, yang artinya:

“Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”

Berdasarkan ayat tersebut, Allah SWT menyeru kepada semua orang beriman, dengan tidak membedakan yang imannya kuat,  sedang, maupun yang lemah.

“Dengan puasa Ramadhan, yang dekat semakin dekat (pada Allah SWT), yang menengah juga semakin dekat, begitupun dengan yang imannya lemah,” kata Ustadz Adi Hidayat.

Di awal Ramadhan, Allah SWT memberikan jaminan rahmat bagi semua orang beriman yang akan mengerjakan ibadah puasa, sehingga semua memiliki semangat ibadah yang sama.

Akan tetapi, jaminan dari Allah SWT ini hanya diberikan di awal Ramadhan saja, pertengahan hingga akhir tidak ada.

“Awal Ramadhan, di shaf pertama jangankan yang sering ke masjid, yang jarang ke masjid pun bisa berada di shaf pertama,” kata Ustadz Adi Hidayat.

Jadi nanti ada seleksi, awal Ramadhan masjid penuh sampai keluar. Pertengahan mulai berkurang, hingga akhirnya tinggal sedikit shaf saja yang tersisa di penghujung Ramadhan.

“Maka ketika Allah SWT memberikan rahmat di awal Ramadhan itu, setan dibelenggu. Semua diberikan rahmat yang sama. Tinggal pilihan kita mau menggunakan rahmat itu lagi atau tidak,” ucap Ustadz Adi Hidayat.

Mereka yang tidak mau memanfaatkan rahmat Allah SWT di pertengahan hingga akhir Ramadhan itulah yang berisiko dipengaruhi oleh setan dan terjerumus dalam perbuatan maksiat.

Oleh karena itu, pertahankan rahmat Allah SWT itu hingga penghujung Ramadhan dengan terus beribadah penuh semangat.

Dengan demikian, maka setan akan dibelenggu karena tak mampu menggoda manusia. Perbuatan maksiat pun menjadi tidak ada sehingga Allah SWT menerima semua ibadah kita.***

Editor: Sanny Abraham

Sumber: YouTube

Tags

Terkini

Terpopuler