Bukan Ayam Bangkok atau Birma, Ayam Petarung Yang Hadiahnya Bikin Geleng-geleng Kepala, Ternyata Ayam Ini

16 Januari 2022, 09:59 WIB
Ayam adu Bangkok /Facebook Febi Wildia Rahmi/

DESKJABAR - Ayam petarung atau ayam adu yang memiliki harga selangit memang masih di pegang oleh ayam Bangkok.

Ayam Bangkok Ai Jae asli Thailand yang memegang rekor harga ayam termahal itu harganya mencapai Rp 1,2 Miliar.

Dan ayam Bangkok tersebut merupakan ayam petarung yang memang oleh para pecinta ayam sudah sangat dikenal.

Ayam aduan lain yang dikenal harganya selangit adalah ayam Bangkok campuran tiga darah, yakni campuran Bangkok, ayam Birma dan ayam Saigon.

Baca Juga: PENGALAMAN MISTIS Dan ANGKER Pendaki Gunung Salak. Ketemu Nenek Pemanjat Tebing Juga Harimau Dikawal Pasukan

Baca Juga: VIRAL, Video Polantas Ringkus Pemalak Mobil Di Perempatan Moh. Toha Kota Bandung

Harga ayam Bangkok campuran tiga darah harganya mencapai 350 juta.

Ayam petarung Bangkok itu keturunan gallus di Muangthai, Thailand, dan ayam ini dikenal dengan King’s Chicken.

Ayam Bangkok dijadikan ayam petarung karena dianggap ayam yang memiliki kecerdasan dan insting yang bagus.

Tetapi ternyata di Nusantara ini ada ayam petarung yang bisa memenangkan hadiah selangit dan bikin Geleng-geleng kepala ketika sabung ayam.

Karena sabung ayam meskipun saat ini dilarang, tetapi sabung ayam merupakan sebuah tradisi yang diminati kaum bangsawan sejak ribuan tahun lalu.

Di masa kerajaan Galuh sabung ayam menjadi tradisi yang digandrungi sang raja. Saat itu Galuh dipimpin oleh Prabu Tamperan Barmawijaya yang memerintah tahun 732 masehi sampai 739 masehi.

Baca Juga: Video VIRAL, DETIK-DETIK Longsor Di Ciherang, Sumedang Selatan Terekam Warga Sekitar Lokasi

Pesta sabung ayam menjadi kegemaran sangat Barmawijaya dan menjadi pesata tahunan di Kerajaan Galuh.

Prabu Tamperan Barmawijaya menjadi Raja Galuh setelah berhasil membunuh Sang Prabu Adimulya Permanadikusumah sebagai raja Galuh saat itu.

Saat itu Permanadikusumah memiliki seorang anak yang diberi nama Sang Manarah, atau dikenal dengan Ciung Wanara yang diselamatkan dengan dihanyutkan ke sungai Citanduy.

Kemudian Ciung Wanara diselamatkan oleh Aki Balangantrang atau Sang Bimaraksa kakek Ciung Wanara sendiri mantan Senapati Galuh di masa Permanadikusumah.

Tradisi sabung ayam yang digelar di Kerajaan Galuh menjadi sarana Ciung Wanara untuk bisa kembali merebut tahta Galuh.

Aki Balangantrang menyiapkan strategi bagaimana caranya untuk bisa merebut kembali tahta Galuh salah satunya dengan menyiapkan ayam aduan yang unggul.

Baca Juga: Kronologi Longsor Di Ciherang, Sumedang. BPBD: Hati-hati Longsor Susulan

Ayam petarung yang disiapkan Aki Balangantrang untuk Ciung Wanara tersebut dilatih untuk bisa memenangkan sabung ayam melawan ayam milik Raja Prabu Tamperan Barmawijaya.

Ketika tradisi tahunan sabung ayam digelar di Kerajaan Galuh, Ciung Wanara dengan gagah membawa ayam adu nya ke gelanggang.

Dengan lantang Ciung Wanara meminta hadiah dari sabung ayam yang dihelat di Kerajaan itu setengah dari Kerajaan Galuh jika ayamnya menang.

Tanpa pikir panjang, Prabu Tamperan Barmawijaya menyanggupi apa yang diminta Ciung Wanara karena melihat ayam yang dimiliki Ciung Wanara tidak sebanding.

Ayam milik Prabu Tamperan Barmawijaya dikenal sebagai ayam jawara dan tidak ada satupun ayam di Galuh yang bisa mengalahkan. Termasuk ukurannya besar dan jauh jika dibanding milik Ciung Wanara.

Di lokasi sabung ayam inilah si Kakat Ranjang ayam milik Ciung Wanara melawan Si Kukut Jantur bertarung dan memikat perhatian masyarakat dan petinggi Galuh.

Namun di luar dugaan, dalam pertarungan berdarah tersebut, ayam jawara milik Prabu Tamperan Barmawijaya meregang nyawa dan ayam Ciung Wanara jadi pemenangnya.

Sebagai hadiah atas kemenangan tersebut, setengah dari kerajaan Galuh akhirnya menjadi milik Ciungwanara.

Bahkan usai adu ayam tersebut pun, pasukan khusus yang disiapkan Aki Balangantrang langsung menguasai kerajaan Galuh sehingga Prabu Tamperan Barmawijaya tidak bisa mengelak dari perjanjian awal.

Saat sabung ayam terjadi pasukan Aki Balangantrang yang disiapkan di Geger Sunten langsung mengamankan pusat Kerajaan Galuh.

Galuh pada akhirnya kembali lagi ke pewaris tahta yang sah sejak sabung ayam digelar di alun-alun Kerajaan.

Dan lokasi sabung ayam tersebut saat ini dikenal dengan Tempat Panyawungan dan lokasinya masih abadi di daerah cagar budaya Ciung Wanara Ciamis.

Budayawan Ciamis, Pandu Radea mengatakan ayam milik Ciung Wanara berhasil memenangkan pertarungan berdarah hingga akhirnya Ciung Wanara menduduki tahta Galuh yang memang hak nya.

"Ciung Wanara setelah menjadi raja Galuh dikenal dengan Prabu Suratama atau Prabu Jayaperkasa Mandaleswara Salakabuwana. Dan kisah sabung ayam di Galuh itu sangat melegenda," kata Pandu Radea.

Konon ayam adu milik Ciung Wanara tersebut menjadi cikal bakal dari ayam sentul yang ada di Ciamis sekarang ini.

Kelebihan ayam sentul bukan hanya dari tampilan yang menarik, tetapi juga memiliki kekuatan yang luar biasa.

Bahkan pertumbuhan ayam Sentul lebih cepat besar jika dibandingkan dengan ayam lokal lainnya.

Kata Pandu Radea Ayam sentul memiliki keterkaitan yang sangat erat dengan kisah Ciung Wanara.

Saat dihanyutkan ke sungai Citanduy ketika masih bayi, disertakan dua butir telur ayam dalam perahu Ciung Wanara.

Telur ayam itu menetas dan tumbuh menjadi ayam dewasa yang luar bisa. Satu diantaranya tumbuh menjadi ayam jantan dengan warna bulu abu-abu atau Jalak Harupat.

Warna ayam kesayangan Ciungwanara tersebut menyerupai warna buah sentul atau kecapi yakni abu-abu kekuning-kuningan.

Makanya, ayam kesayangan Ciung Wanara yang berhasil mengalahkan ayam adu milik raja itu disebut ayam sentul karena warnanya sama dengan warna buah sentul

Di Ciamis sendiri saat ini ada lima jenis ayam sentul yang antara lain sentul kelabu, sentul geni, sentul emas, sentul abu dan sentul batu.

Nama nama ayam sentul tersebut disesuaikan dengan warna dari bulu ayam itu sendiri. Dan di Ciamis ayam sentul mulai digandrungi masyarakat untuk dibudidayakan.***

Editor: Sanny Abraham

Sumber: Facebook

Tags

Terkini

Terpopuler