HEBOH KIAMAT INTERNET, Fenomena Gegara Badai Matahari Besar, Berikut Penjelasan Para Ahli

14 September 2021, 14:56 WIB
Heboh Kiamat Internet, Fenomena Gegara Badai Matahari Besar, Berikut Penjelasan Para Ahli /unsplash

DESKJABAR- Viral dan heboh istilah kiamat internet muncul belakangan ini, simak berikut ini penjelasan terkait kiamat internet tersebut.

Istilah kiamat internet berkaitan dengan peristiwa badai Matahari. Peristiwa badai Matahari sendiri adalah fenomena yang umum di Matahari, namun cukup mempengaruhi kehidupan di bumi khususnya manusia.

Dilansir dari Tomsguide.com, seorang peneliti dari negara Amerika Serikat (AS) memaparkan perihal peristiwa kiamat internet, dia mengatakan bahwa Matahari skala besar akan mempengaruhi jaringan internet global.

Baca Juga: Lirik Lagu dan Chord Gitar Deddy Corbuzier I Love You So Much dari Aldi Taher, Musiknya Asik dan Ikoni

Baca Juga: Ingin Merasakan Sensasi Free Fire Max dengan Kualitas Tinggi, Inilah Cara Download Free Fire Max 9.0 Ap

Baca Juga: BERITA TERKINI, Kasus Pembunuh Ibu dan Anak di Subang Mendapat Atensi Kapolri, Bareskrim pun Turun Tangan

Maka karena itu, manusia akan hidup tanpa internet selama berminggu-minggu hingga berbulan-bulan lamanya.

Asisten professor di University of California, Irvine, Sangeetha Abdu Jyothi dalam makalahnya berjudul ‘Solar Superstorms: Planning for a Internet Apocalypse,’ memaparkan bahwa badai Matahari ini akan menghasilkan awan partikel Matahari yang termagnetisasi yang dapat mengganggu hingga merusak jaringan listrik dan kabel di bawah laut yang hubungkan internet di penjuru dunia.

Sangeetha Abdu Jyothi mengatakan bahwa badai Matahari yang kuat dapat menyebakan kiamat internet, pada konferensi komunikasi data SIGCOMM 2021.

SIGCOMM  sendiri merupakan nama konferensi tahunan yang diselenggarakan oleh SIGCOMM yang dianggap sebagai konferensi terkemuka dalam komunikasi jaringan internasional.

Baca Juga: Kode Redeem FF Hari Ini 2021 Resmi, Tukarkan M1887 WinterLand, Poker MP40, Punch Man Dan SG 2 Ungu Gratis

Baca Juga: TERSANGKA Pembunuh Ibu dan Anak di Subang Belum Ditangkap, Bareskrim Polri Turun Tangan, Ini Kata Kabidhumas

Lebih lanjut Jyothi mengatakan kiamat internet akan membuat masyarakat offline selama berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan.

Badai matahari sendiri tercatat hanya terjadi dua kali yaitu di tahun 1859 dan 1921 tepatnya 100 tahun yang lalu.

Para ilmuan memperkirakan kemungkinan cuaca amat ekstrem akan berdampak langsung ke Bumi antara 1,6 hingga 12 persen.

Di peristiwa badai Matahari sebelumnya atau dikenal dengan Peristiwa Carrington, kejadian tersebut menciptakan gangguakn geomagnetik yang begitu parah di Bumi, sehingga kabel telegrap terbakar dan aurora biasanya hanya terlihat seikitar dekat kutub planet.

Badai matahari yang lebih kecil juga terjadi pada bulan Maret 1989 yang membuat seluruh provinsi Quebec di negara Kanada padam selama hampir sembilan jam.

Baca Juga: Daftar Kode Redeem FF Hari Ini 1 Menit Yang Lalu, Ada Skin SG 2 Ungu, MP40 Cobra dan 3000 Diamond

Baca Juga: KODE REDEEM FF 14 September 2021 Server Indonesia, Ini Kelebihan Senjata SG Ungu dan Great Plunder Groza

Namun kabar baiknya, koneksi internet regional dan lokal kemungkinan tidak akan rusak gegera ketahanan kabel serat optik terhadap arus induksi geomagnetik kuat. Namun ada baiknya bagi kita untuk tetap waspada menghadapi berbagai kemungkinan. ***

 

Editor: Yedi Supriadi

Sumber: tomsguide.com

Tags

Terkini

Terpopuler