Awas! Hati Hati, Polisi Sedang Mengincar Penyebar Hoax Vaksin, Mulai dari Memperbesar Kelamin hingga Meninggal

23 Januari 2021, 18:52 WIB
Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Argo Yuwono /Foto: Div Humas Mabes Polri. doc/

DESKJABAR- Berita hoax tentang vaksin Covid-19 sangat berseliweran di dunia maya. Bahkan di WA Grup begitu sering, seperti adanya berita mengenai usai divaksin meninggal dunia.

Kemudian ada juga berita hoax yang menyatakan vaksin ditanami chip, kemudian usai divaksin malah pingsan dan banyak lagi berita hoax lainnya.

Karena dinilai sudah meresahkan, kepolisian pun sudah siap siap untuk menyelidiki mengenai hoax berkait dengan vaksin Covid-19.

Baca Juga: Pandemi Covid-19, Siaran Televisi Jadi Terobosan Solusi Hemat Belajar Daring, Teknologinya Seperti Ini

Baca Juga: Ciamis: Begal Motor Dikepung Puluhan Warga, Tertangkap Lalu Dibogem

"Ya, kita akan sediliki hoax soal vaksin Covid-19," ujar Kadiv Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono di Jakarta, Sabtu 23 Januari 2021.

Untuk berita hoax yang paling ramai dibicarakan di dunia maya yakni mengenai berita vaksin ditanam chip yang bisa melacak masyarakat yang telah menerika vaksin.

Satgas Covid-19 sendiri sudah mengklarifikasi bahwa berita tersebut hoax, namun tetap saja menyebar seolah-olah benar.

Baca Juga: Ciamis: Begal Motor Dikepung Puluhan Warga, Tertangkap Lalu Dibogem

Baca Juga: Tentara Israel Tembaki Petani Palestina di Jalur Gaza, Ekonomi Warga Hancur

Dikutip DeskJabar dari PMJ News, polisi juga lagi menyelidiki adanya informasi plsu soal meninggalnya Danramil Kebomas Gresik yang usai disuntik vaksin Covid-19.

Kemudian yang jadi perhatian juga mengenai adanya soal vaksin dapat membesarkan alat kelamin.

Dengan banyaknya informasi atau berita hoax, Polri akan melakukan pengawalan terhadap proses vaksinasi Covid-19 dalam skala nasional. Proses itu dilakukan terutama saat distribusi sampai ke pelaksanaan.

Baca Juga: Kylian Mbappe Bimbang, Tetap Bersama PSG atau Pindah ke Klub lain

Baca Juga: Buronan Korupsi 548 Miliar Ditangkap Saat Liburan, Berada di Villa Mewah di Kuta Bali

 Dari itulah anda harus hati-hati saat menerima berita atau informasi yang tidak jelas sumbernya jangan sampai anda terjerat oleh UU ITE karena tidak sengaja menyebar berita hoax, pasalnya saat ini polisi sedang mengincar penyebar hoax.

Sementara itu, secara terpisah kepada wartawan Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono menyatakan, pengamanan itu akan dilakukan sejak distribusi di provinsi hingga tingkat paling bawah. Hal itu dilakukan bersama aparat TNI.

"Kami amankan, dari Bio Farma ke provinsi kami amankan, provinsi ke kabupaten/kota bahkan sampai pelaksanaan vaksin. Polri dan TNi laksanakan pengamanan bersama," ujarnya.

Baca Juga: Buronan Korupsi 548 Miliar Ditangkap di Bali, Hari Ini Dijebloskan ke Lapas Sukamiskin

Baca Juga: Inilah 10 Rekomendasi F-PKS DPRD Jabar Soal Covid-19 yang Wajib Dilaksanakan Pemprov Jabar

Rusdi pun menyebutkan sejak awal polisi telah melakukan pengamanan vaksin, saat pertama datang dari China ke Indonesia.

"Polri terlibat pengamanan program vaksinasi nasional. Polri instansi terkait amankan sejak vaksin datang di Bandara Soetta kemudian bergerak ke bio farma," ujarnya.

Dalam pengamanan tersebut pihak kepolisian menerjunkan 83.566 personil untuk mengawal dan menjaga distribusi vaksin Covid-19.***

Editor: Yedi Supriadi

Sumber: PMJ News

Tags

Terkini

Terpopuler