“Mungkin saya paling terkesan dengan pemain bernomor punggung 7 Marselino Ferdinan. Selain itu pemain nomor 11 (Rafael Struick) dan gelandang tengah Indonesia (Justin Hubner dan Ivar Jenner) juga sangat kuat dan agresif,” ucap Troussier.
Secara keseluruhan, pelatih asal Prancis ini menuturkan dirinya begitu mewaspadai semangat juang permainan yang ditunjukkan para pemain skuad Merah Putih.
Hal ini dikatakan Troussier, saat dirinya melihat Indonesia bermain pantang menyerah saat melawan Irak di laga pertama, meski akhirnya harus takluk 1-3.
“Kekuatan terbesar tim Indonesia adalah kekuatan semangat tim. Meski kalah dari tim Irak, Mereka menunjukkan semangat dan daya juang yang tinggi, juga memiliki keseimbangan dalam menyerang dan bertahan,” kata Troussier pada jumpa pers sebelum melawan Indonesia, Kamis.
Pada laga itu, meski terpaut ranking FIFA yang cukup jauh dimana Indonesia berada di peringkat 146 dunia dan Irak berada di peringkat 63 dunia, tim Garuda memberikan perlawanan ketat pada Singa Mesoptamia dan sempat bermain sama kuat 1-1 sebelum kemudian takluk dengan defisit dua gol.
Troussier menilai peluang Indonesia dan Vietnam di pertandingan malam nanti sama-sama 50 persen. Pemenang di laga ini akan ditentukan oleh siapa yang bermain disiplin sejak awal pertandingan dan tidak membuat kesalahan sekecil apapun.
“Saya berharap seluruh Vietnam bermain maksimal, karena pertandingan ini bisa dibilang tidak ada bedanya dengan final Piala AFF atau SEA Games. Tim yang menang akan memiliki peluang besar untuk bersaing memperebutkan tiket untuk melanjutkan kiprahnya di babak 16 besar Piala Asia 2023,” ucap Pelatih 68 tahun itu.***