Presiden IOC Beri Kado Jam Tangan kepada Greysia Polii dan Apriyani Rahayu

4 Agustus 2021, 07:01 WIB
Presiden IOC berfoto bersama Greysia Polii dan Apriyani Rahayu /Twitter @Rudy R/

DESKJABAR – Banyak momen-momen menarik saat duet Greysia Polii dengan Apriyani Rahayu memenangkan partai final Olimpiade Tokyo 2020, salah satunya ketika Presiden IOC Thomas Bach memberikan jam tangan khusus kepada kedua pemain Indonesia tersebut.

Kehadiran Thomas Bach yang Mantan atlet anggar asal Jerman itu, menarik perhatian di Musashino Forest Sports Plaza karena istimewa bagi Greysia Polii dan Apriyani didatangi pejabat tertinggi olahraga dunia tersebut.

Saat mengucapkan selamat, Thomas Bach memberikan kado spesial berupa jam tangan berlogo olimpiade kepada Greysia dan Apriyani dengan harapan mereka bisa kembali bertemu di Olimpiade 2024 di Paris.

Baca Juga: Yuk Mengenal Perbedaan Tabung Oksigen Medis dengan Oksigen Industri

Momen pertemuan itu diposting Rudy Roedyanto selaku Kepala Bidang Hubungan Luar Negeri PP PBSI,melalui akun Twitternya.

“Enjoy, semoga kita bertemu kembali di Paris,” tutur Thomas Bach.

Greysia langsung menunjuk Apriyani sambil tertawa, sebuah isyarat bahwa baginya ini olimpiade terakhir karena usianya sudah 33 tahun. Namun kemudian untuk menyenangkan Bach, pemain Indonesia itu menjawab siap.

“Sepakat.. apakah.. ini sepakat..,” tutur Bach sambil beradu siku dengan Greysia tanda persetujuan.

Baca Juga: 1 Muharram 1443 H Segera Tiba, Yuk Mengenal Kalender Hijriah dan Arti-Arti Nama Bulan Didalamnya

Pertemuan diakhiri dengan foto bersama dimana Thomas Bach diapit Greysia Polii dan Apriyani.

Penampilan duet Greysia Polii/Apriyani Rahayu pada partai final Senin 2 Agustus 2021 memang menjadi salah satu focus perhatian menarik para penonton tidak saja di Musashino Forest Sports Plaza tetapi juga penonton global yang menyaksikan melalui televise.

Greysia/Apriyani adalah pasangan yang tidak diunggulkan namun mampu menembus dominasi ganda putri Jepang, Korea, dan China.

Bahkan media asing banyak menyoroti pertandingan ini karena dinilai menarik untuk ditonton, termasuk momen ketika Greysia berlari ke luar lapangan untuk mengganti raket di saat permainan sedang berlangsung.

Baca Juga: Gelombang Tinggi Hingga 10 Meter Rusak 20 Perahu, 400 Nelayan Pantai Jayanti Cianjur Pilih Tidak Melaut

Momen seperti yang sering dilakukan Kevin Senjaya, terjadi pada set kedua kedudukan 18-10 untuk pasangan Indonesia.

Media-media Jepang dan China bahkan memuji pasangan ini karena memperlihatkan kekompakan yang dinilai lebih baik disbanding ganda putri Jepang, Korea, dan China.

Khususnya penampilan pemain muda Apriyani yang mampu mengimbangi permainan Greysia, pemain senior baik dari segi permainan, taktik, maupun mental bertanding.

Bahkan menurut mantan juara dunia 1980 ganda putri, Imelda Wiguna, Apriyani memperlihatkan peningkatan 2 level disbanding sebelumnya. Dilihat dari gesture tubuh, mimik muka, Apriyani mampu mengontrol ketenangan dengan baik.

Baca Juga: Inilah 4 Cara Mudah Mencairkan Daging Beku dari Freezer yang Cepat, Aman, serta Bebas Kuman

Hal ini membuat Greysia bisa focus penuh untuk dirinya tanpa harus menjadi back up kelemahan Apriyani sebagai pemain muda.

Seperti diketahui, pada partai final Greysia/Apriyani berhasil menumbangkan  pasangan unggulan 2 asal China, Chen Qing Chen/Jia Yi Fan 21-19, 21-15 dalam pertandingan yang berlangsung 57. ***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler