UPDATE TOL GETACI, Nasib Setelah Pilpres Tol Terpanjang di Indonesia Melintas di Wilayah Priangan Timur Jabar

- 20 Februari 2024, 07:24 WIB
Tol Getaci di wilayah Kota Tasikmalaya yang akan melewati 4 kecamatan dan 15 kelurahan. Bagi para pemilik lahan yang terdampak di daerah tersebut akan mendapat uang ganti rugi (UGR)
Tol Getaci di wilayah Kota Tasikmalaya yang akan melewati 4 kecamatan dan 15 kelurahan. Bagi para pemilik lahan yang terdampak di daerah tersebut akan mendapat uang ganti rugi (UGR) /Antara/

Uu Ruzhanul Ulum semasa masih menjabat Wakil Gubernur Jabar pernah mewanti-wanti agar proyek Tol Getaci tidak seperti Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) dan Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) yang molor sampai puluhan tahun.

"Jangan lagi terjadi seperti Cisumdawu kedua memakan waktu 11 - 12 tahun baru selesai, Bocimi 22 tahun baru selesai. Getaci tidak boleh seperti yang sudah sudah," kata Uu, Rabu 23 Februari 2022 lalu.

Namun harapan Uu masih menjadi hanya sebatas harapan saja. Kenyataannya kini, sebagaimana dikatakan Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian, Tol Getaci harus ditender ulang karena tidak financial close.

Namun meski ditender ulang, Hedy menjelaskan pembebasan lahan untuk ruas Tol Getaci masih terus berjalan, dengan target penataan sampai Garut lanjut ke Tasikmalaya dan Ciamis.

Hedy Rahadian pada peresmian Jalan Tol Cinere - Serpong, Januari 2024 lalu menegaskan, Tol Getaci masih menjadi salah satu PSN yang penyelesaiannya molor melewati tahun 2024 karena sebelumnya sempat terkendala masalah biaya.

"Getaci kan masih lelang. Sabar, kita masih tender jadi masih lelang dan jadinya lewat 2024," kata Hedy Rahadian tanpa merinci lebih jelas lagi.

Baca Juga: Bocoran Kabinet Prabowo Gibran, Ada Nama Grace Natalie, Yusril, Kaesang Pangarep, Ridwan Kamil dan Raffi Ahmad

Karena pembangunan Tol Getaci baru bisa dilakukan setelah ada investor baru. hal ini berpengaruh pada penyelesaian proyek, karena proses konstruksi juga ikut mundur.

Sekedar indormasi, sebelumnya PT Jasa Marga (Persero) Tbk menjadi pemimpin konsorsium pembangunan tol ini, dengan porsi 32,5%, sedangkan PT Waskita Karya (Persero) Tbk memiliki porsi 20%, PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk 10%. Sisanya PT Jasa Sarana 0,75%, PT Wijaya Karya (Persero) 10% dan Gama Grup 13,38%.

Sayangnya, PT Waskita Karya (Persero) Tbk sebagai salah satu pemegang porsi terbesar, justru melepas kepemilikan di ruas tol Getaci. Penyebabnya masalah perjanjian restrukturisasi dan kondisi finansial perusahaan.

Halaman:

Editor: Yedi Supriadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x